Cerita Rapper Jadi Korban Scam Berkedok Dukcapil Via Mbanking BCA

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi yang memudahkan aktivitas juga seirama dengan risiko yang ditimbulkan. Percepatan teknologi yang merambah ke sektor jasa keuangan membuat pelaku kejahatan juga berinovasi dalam mencari mangsa.

Penyanyi rap Endru March Sukardi membagikan pengalamannya sebagai korban scam berkedok pemerintah, dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Si pelaku menyamar sebagai pegawai Dukcapil dan memintanya untuk mentransfer sejumlah dana untuk keperluan E-KTP.

Ia mengaku, E-KTP yang dimilikinya sudah pudar. Sehingga Ia ingin memperbaiki dan mencari solusi melaui internet. Suatu ketika, Ia dihubungi oleh penipu yang mengaku pegawai Dukcapil kelurahan Bangka, Mampang Prapatan. Maksud dan tujuan pelaku ini untuk melakukan verifikasi E-KTP.

"Beberapa minggu lalu gw sempet cek-cek online gimana caranya untuk memperbaiki cetakan KTP. KTP gw udah buram dan rencananya ingin mengeprint ulang," ujarnya dalam akun sosial medianya, dikutip Senin (2/6).

Si pelaku scam menginformasikan semua data Endru terkait nomor NIK, tempat tanggal lahir, hingga alamat dengan tepat. Hal itu dinilai sangat meyakinkan.

Kemudian Endru diminta untuk mengunduh aplikasi tertentu diluar dari Google Apps, melainkan website yang diberikan. Di website itu terlihat sangat meyakinkan karena fitur dan kontennya seperti website resmi milik pemerintah. "Di paling bawah ada link untuk mendownload aplikasi E-KTP," sebutnya.

Selanjutnya, percakapan dilanjutkan berlangsung melalui video call. Endru saat itu merasa senang karena dipandu memasukan data-data pribadinya ke aplikasi yang diberikan. Beberapa saat kemudian, saat terjadi processing data, pelaku meminta di ditransfer dana senilai Rp 10.000 untuk biaya materai.

Endru sempat menyangkal dan ingin datang langsung ke kantor kelurahan. Namun, karena tawaran kemudahan yang dapat dilakukan secara online, akhirnya Ia menuruti si pelaku.

Transfer dana dilakukan melalui Mobile Banking BCA. Endru sempat curiga karena rekening tujuan bukan atas nama institusi melainkan nama perorangan. Namun, si pelaku berdalih rekening tersebut milik rekannya yang akan membeli materai untuk kemudahan prosesnya.

"Ada perasaan sedikit curiga. Kupikir nominal cuma Rp 10 ribu kalau mau dibohongin nggak mungkin Rp 10 ribu pasti lebih," ucapnya.

Telepon yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut berujung kecewa karena dana yang terkirim bukan senilai Rp 10 ribu melainkan Rp 5,2 juta. "Layar (ponsel) tiba-tiba gelap dan pindak ke apliasi verifikasi E-KTP," imbuhnya.

Namun, si pelaku menyangkal tindakan pencurian dana tersebut dilakukan oleh pihaknya sebagai institusi pemerintahan. "Kami nggak mungkin salah kami dari Dukcapil masa kami melakukan itu," cerita Endru.

Endru langsung menghubungi pihak BCA untuk segera memblokir rekening-rekening lainnya. Ia mengimbau jika ada keganjilan segera menghentikan semua tindakan.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dividen BCA Rp 37 T & Hendra Lembong Resmi Jadi Presdir BCA

Next Article Dulu Hampir Mati, Ini Rahasia BCA Bangkit dari Kubur & Jadi Raja di RI

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |