Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak 10 April 2025, pengoperasian Kereta Cepat Whoosh memasuki era baru. Kini, seluruh peran teknisi sarana pada perjalanan kereta cepat atau Onboard Mechanic (OBM) resmi dijalankan oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang telah memiliki sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Bukan hanya Onboard Mechanic, masinis, teknisi, chief conductor, kondektur, pramugari, keamanan, hingga kebersihan semuanya sudah dipegang oleh SDM Indonesia.
Onboard Mechanic merupakan bagian dari kru operasional kereta cepat yang memiliki tanggung jawab strategis dalam menjamin pengoperasian Electric Multiple Unit (EMU) yang aman dan andal. Di atas lintasan yang dilalui Whoosh hingga kecepatan 350 Km/jam, OBM menjadi garda depan dalam menangani kondisi teknis sarana selama perjalanan, termasuk respons tanggap darurat dan perbaikan ringan apabila terjadi gangguan.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan bahwa keberhasilan pengalihan tugas OBM kepada tenaga kerja Indonesia tidak terlepas dari proses transfer pengetahuan atau transfer knowledge yang sistematis dan disiplin.
"Proses pelatihan Onboard Mechanic berlangsung sejak akhir Februari 2023 hingga Maret 2025 dengan pendekatan berjenjang yang ketat. SDM yang berhasil menyelesaikan seluruh tahapan pelatihan adalah mereka yang memiliki kapabilitas teknis dan mental yang telah teruji, sehingga layak dipercaya mengawal operasional Whoosh secara mandiri," ungkap Eva dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).
Peserta pelatihan Onboard Mechanic merupakan sarjana muda (D3) dengan latar pendidikan transportasi dan perkeretaapian, seperti Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun. Sebagian lainnya merupakan personel berpengalaman yang diperbantukan dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Foto: Teknisi KA Cepat Whoosh dipegang orang Indonesia. (Dok. KCIC)
Teknisi KA Cepat Whoosh dipegang orang Indonesia. (Dok. KCIC)
Saat ini, sebanyak 21 personel OBM telah sepenuhnya mengambil alih peran tersebut dari teknisi China. Proses pelatihan yang mereka lalui terdiri dari serangkaian tahapan, dimulai dengan pelatihan teori High Speed Railway dan pelatihan teori dari perusahaan pabrikan kereta cepat hingga pelatihan regulasi keselamatan di Southwest Jiaotong University (SWJTU), China.
Setelah serangkaian proses pelatihan teori selesai, selanjutnya peserta akan melalui proses On Job Training sebagai Depot Mechanic untuk perawatan Level 1 dan Level 2 dan dilanjutkan dengan pelatihan yang lebih spesifik untuk penugasan secara khusus sebagai teknisi yang akan ikut pada perjalanan Whoosh bersama para expert dari China Railway Beijing.
Adapun tugas dari Onboard Mechanic sangat kompleks dan menuntut ketelitian tinggi. Mereka bertanggung jawab memantau kondisi teknis EMU selama perjalanan, memeriksa sistem pengoperasian melalui panel informasi, dan melakukan pengecekan komponen teknis seperti bogie, AC, kontrol temperatur, serta sistem pintu otomatis. OBM juga menjalankan pemeriksaan teknis di stasiun keberangkatan, stasiun perputaran, hingga stasiun tujuan.
"Onboard Mechanic juga turut mengoperasikan sistem informasi penumpang (PIS), mengelola peralatan interior, serta memastikan seluruh fasilitas dan suku cadang dalam kondisi optimal. Mereka juga bekerja sama erat dengan Train Conductor untuk menangani kendala layanan non-teknis serta menyusun laporan operasional harian. Peran yang dilakukan sangat penting pada perjalanan Whoosh," lanjut Eva.
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Industri Pertahanan AS Terancam Percikan Perang Dagang
Next Article KPPU Endus Dugaan Persekongkolan Tender Proyek Whoosh, KCIC Buka Suara