4 hours ago
3
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengungkapkan sejumlah perbaikan sistem inti administrasi pajak atau Coretax yang sempat terkendala sejak implementasi pada Januari 2025.
Ia mengakui sejumlah kendala yang ditemui sejak implementasi itu ialah permasalahan penerbitan faktur pajak, sulitnya login, hingga masalah penerbitan surat pemberitahuan tahunan atau SPT.
"Dan ini dari waktu ke waktu sangat drastis mengalami perbaikan dari Januari sampai sekarang," kata Suryo saat konferensi pers APBN di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Dari sejumlah temuan masalah itu, Suryo menegaskan, yang menjadi acuan utama bagi DJP terhadap perbaikan Cortex ialah latensi atau waktu tunggu untuk mengakses sistem itu.
Latensi untuk akses Coretax menurutnya kini sudah semakin baik dengan kecepatan sampai 0,08 detik.
"Jadi kalau boleh kita sampaikan ukuran perbaikan kami, latensi atau waktu tunggu untuk akses kami sekarang 0,08 detik bisa akses. Jadi kalau dulu login agak susah awal periode tapi bulan keempat perbaikan sudah sangat berubah,"tuturnya.
Sementara itu, terkait permasalahan penerbitan faktur pajak yang sempat bermasalah sudah tertangani. Tergambar dari penerbitan faktur pajak selama tiga bulan tahun ini yang telah seperti tahun lalu, selalu di atas 60 juta faktur pajak.
Pada Januari 2025, penerbitan faktur pajak masih mampu mencapai 60.344.958, Februari sebanyak 64.276.098, dan Maret 62.570.270.
Selain itu, untuk penerbitan bukti potong pajak penghasilan telah mencapai 20 juta per bulannya. Misalnya, telah mencapai 24.288.129 bukti potong untuk masa pajak Januari, 24.397.195 bukti potong untuk masa pajak Februari, 21.638.180 bukti potong untuk masa pajak Maret.
"Kami bisa sampaikan sudah tidak ada hambatan membuat faktur dan membuat bukti potong," tegasnya.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: DJP Bebaskan Sanksi Terlambat Lapor SPT Sampai 11 April
Next Article Tak Setor Pajak Ratusan Juta, Pengusaha Jaksel Ini Terancam Masuk Bui
