Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Bank berlogo pita ini emas ini menjadi satu penopang utama pertumbuhan penyaluran kredit dari industri perbankan pada tahun 2025.
Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit sebesar 19,5% secara tahunan (yoy) pada 2024, menjadi Rp 1.670,55 triliun. Pada periode yang sama berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,39% yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dengan demikian bank yang dia pimpin memainkan peranan krusial dalam pertumbuhan kredit sepanjang 2024. Pasalnya bila kredit Bank Mandiri tidak tumbuh, kredit industri hanya akan naik sekitar 8%.
"Secara net, kredit kita tumbuh Rp225 triliun kredit [2024], jadi kalau kita lihat perspektifnya kalau kita tidak tumbuh 20%, ya balik lagi industri hanya tumbuh 8,4%," katanya dalam paparan kepada media di Jakarta, dikutip Kamis (6/3/2025).
Darmawan mengatakan bahwa Bank Mandiri menerapkan strategi untuk tumbuh dengan mengoptimalkan ekosistem yang sudah ada. Bank mempertahankan karakteristik sebagai bank wholesale sembari ekspansi ke seluruh value chain nasabah wholesale tersebut.
"Kami punya resources untuk tumbuh di ritel dan lower segment. Dengan teknologi, masyarakat bisa akses layanan Mandiri di manapun berada, sepanjang ada koneksi internet masyarakat bisa akses layanan dan produk Bank Mandiri," katanya.
Hasilnya, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit hampir di seluruh wilayah di Indonesia naik dua digit. Hal ini akan menjadi modal besar pada tahun ini.
Darmawan melanjutkan bahwa capaian kredit sepanjang 2024 menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin pangsa pasar kredit. Titel itu dipegang emiten bersandi BMRI tersebut sejak Juli 2024. "Di mana sebelumnya selama 15 tahun bukan nomor satu di market," katanya.
Kendati demikian, hal itu menyebabkan rasio simpanan terhadap kredit atau loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri naik. Per 31 Desember 2024, posisi LDR Bank Mandiri sebesar 98%, padahal pada bulan sebelumnya 93%.
Darmawan mengatakan bank harus melepas sejumlah portofolio deposito untuk menjaga beban dana. Oleh karena itu hal tersebut sudah dikelola dengan baik oleh bank.
"Dan posisi di Januari 2025 sudah kembali ke 93%, mendekati 92%. Artinya pertumbuhan kita sesuai strategi dan sehat," katanya.
Tahun ini, Bank Mandiri kembali membidik pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari industri. Darmarwa pun yakin tahun ini Bank Mandiri bisa memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan 2024, meskipun tahun ini tidak akan lebih mudah dibandingkan dengan 2024.
Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu industri perbankan menghadapi tantangan biaya dana. Tahun ini, isu tersebut diperkirakan masih ada.
Akan tetapi Darmawan memperkirakan posisi bottom line Bank Mandiri akan lebih baik. Hal tersebut sudah terlihat sejak awal tahun. Per Januari 2025, laba Bank Mandiri secara individu naik 4,46% yoy menjadi Rp 4 triliun. Sebelumnya atau pada akhir Desember 2024, laba bank hanya tumbuh 1,31% yoy.
Perusahan Aset Terbesar di Indonesia
Adapun laju kencang penyaluran kredit membuat aset bank ikut terkerek naik. Bank Mandiri membukukan aset sebesar Rp 2.427,22 triliun atau naik 11,64% yoy.
Darmawan mengatakan capaian tersebut bukan hanya membuat BMRI menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia, tetapi juga menjadi perusahaan dengan aset terbesar di negara ini. "Ini menjadi tantangan bagaimana kita harus menjaga kinerja Mandiri terus bagus," kata Darmawan.
Sementara itu, kualitas aset tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross bank only di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya. Padahal, kata Darmawan, dahulu cukup sulit menekan rasio NPL Bank Mandiri ke level 1%.
"Jadi ini bisa kita capai dan terus kita pertahankan," katanya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bank Mandiri Cetak Laba Rp55,78 Triliun Sepanjang 2024
Next Article Layanan Investasi Livin Mandiri Bukukan Penjualan Rp25,14 T