Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengenal conforming loan sebagai salah satu bentuk skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pada tahun 2025, sebagian besar plafon kredit dengan skema ini dibatasi sebesar US$806.500 atau sekitar Rp13,14 miliar.
Di Indonesia sendiri, tidak ada batas plafon nasional seperti nilai tersebut. Tetapi, plafon kredit KPR ditetapkan oleh masing-masing bank berdasarkan kebijakan internal dan profil risiko debitur.
Calon pembeli rumah pertama di Amerika Serikat (AS) perlu memahami bahwa tidak hanya kondisi keuangan pribadi, tetapi juga jenis kredit yang dipilih akan menentukan batas maksimal pinjaman hipotek (mortgage). Conforming loan sendiri adalah kredit pemilikan rumah yang memenuhi standar lembaga pembiayaan seperti Fannie Mae dan Freddie Mac.
Melansir Yahoo Finance, pada tahun 2025, batas maksimal pinjaman untuk conforming loan secara nasional di AS ditetapkan sebesar US$806.500. Namun, angka ini bisa berbeda tergantung lokasi dan jumlah unit properti yang dibiayai.
Conforming loan merupakan kredit konvensional yang mematuhi aturan dua lembaga GSE (government-sponsored enterprises) tersebut. Kedua lembaga ini berada di bawah pengawasan Federal Housing Finance Agency (FHFA) dan berfungsi membeli kredit dari bank untuk kemudian dijadikan mortgage-backed securities (MBS).
Kredit tersebut kemudian dijual kepada investor yang cenderung menyukai conforming loan karena dianggap lebih aman dan stabil. Bahkan, Fannie Mae dan Freddie Mac memberikan jaminan pembayaran pokok dan bunga atas MBS tersebut, dengan imbalan tertentu.
Tiap tahun, FHFA menyesuaikan batas conforming loan berdasarkan pergerakan harga rumah nasional melalui House Price Index (HPI). Penyesuaian ini bertujuan menjaga stabilitas pasar dengan mencegah masyarakat melakukan overborrowing yang berisiko memicu gagal bayar.
Menurut Senior Mortgage Loan Officer Movement Mortgage, Anna Smith, batas pinjaman ini penting untuk mengurangi risiko kredit dan mendukung kelonggaran dalam proses pembiayaan. Ketika risiko lebih rendah, maka bunga pinjaman dan persyaratan pun cenderung lebih ringan.
Namun, bagi pembeli rumah yang nilai propertinya melebihi batas conforming loan, tersedia opsi lain. Salah satunya adalah menggabungkan pinjaman kecil (piggyback loan) di luar pinjaman utama atau mengajukan jumbo loan, yakni pinjaman yang melebihi batas GSE.
Jumbo loan tidak dijamin oleh Fannie Mae maupun Freddie Mac, sehingga syaratnya biasanya lebih ketat. Pemohon perlu memiliki skor kredit tinggi, uang muka besar, dan cadangan kas yang mencukupi untuk memenuhi syarat.
Menariknya, lebih banyak pemberi pinjaman kini menawarkan jumbo loan dibandingkan piggyback loan. Kendati demikian, kompleksitasnya menuntut peminjam untuk lebih cermat dalam perencanaan keuangan.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pejuang KPR Ada Kabar Baik! Punya "Dosa" SLIK, OJK Siap Pasang Badan