Banjir Dahsyat Hancurkan Kota, Mayat Bergelimpangan

21 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah korban tewas akibat banjir di salah satu provinsi termiskin di Afrika Selatan meningkat menjadi setidaknya 78 orang pada hari Kamis (12/6/2025). Hal ini terjadi saat upaya evakuasi dan penyelamatan masih terus dilakukan oleh tim.

Tim penyelamat menghabiskan hari ketiga bekerja di antara puing-puing dan banjir untuk menemukan orang-orang yang hilang dan mengevakuasi jenazah setelah hujan lebat menyebabkan sungai meluap pada dini hari Selasa. Banjir terburuk melanda kota Mthatha dan daerah sekitarnya, menyapu korban beserta sebagian rumah dan mobil mereka.

Perdana Menteri Provinsi Eastern Cape, Oscar Mabuyane, mengatakan banjir melanda saat banyak orang sedang tidur. Air setinggi 3-4 meter (10-13 kaki) di beberapa tempat saat mengalir keluar dari sungai dan masuk ke masyarakat sekitar.

"Ini situasi yang mengerikan," kata Mabuyane kepada penyiar TV pemerintah SABC. "Itu terjadi pada waktu yang salah."

Mabuyane mengatakan pemerintah setempat kesulitan untuk meluncurkan upaya penyelamatan yang efektif karena bencana terjadi di wilayah yang ia gambarkan sebagai wilayah yang kekurangan sumber daya.

Ia mengatakan provinsi Eastern Cape yang sebagian besar pedesaan di tenggara Afrika Selatan, yang merupakan rumah bagi sekitar 7,2 juta orang, hanya memiliki satu helikopter penyelamat. Helikopter itu datang ke Mthatha dari kota Gqeberha, lebih dari 500 kilometer (310 mil) jauhnya. Helikopter kedua juga didatangkan untuk membantu.

Ia juga mengatakan wilayah itu tidak memiliki penyelam penyelamat spesialis atau unit anjing K-9, yang berarti mereka harus dipanggil dari tempat lain untuk membantu pencarian.

"Ketika hal-hal seperti ini terjadi, kami selalu merasa kekurangan," kata Mabuyane. "Kami lumpuh."

Bus Tersapu Air-Warga Terdampar

Tim penyelamat membawa mayat keluar dari air dalam kantong mayat biru. Saksi mata mengatakan banyak orang berlindung di atas gedung atau di pohon dan beberapa terdengar meminta bantuan selama berjam-jam.

Menteri Tata Kelola Koperasi dan Urusan Adat Velenkosini Hlabisa saat ini  memimpin delegasi pemerintah nasional ke provinsi tersebut. Ia sebelumnya memberi pengarahan kepada wartawan di salah satu daerah yang terkena dampak.

"Ini benar-benar bencana dan malapetaka ketika kita melihat begitu banyak orang meninggal," kata Hlabisa. Ia menambahkan bahwa sebagian dari masalahnya adalah banyak orang di daerah tersebut tinggal di dataran banjir yang dekat dengan sungai.

Pejabat pemerintah provinsi mengatakan mereka yakin orang-orang masih hilang tetapi tidak memberikan jumlah pasti. Mereka menegaskan upaya penyelamatan akan dilanjutkan pada hari Jumat.

Yang hilang termasuk empat siswa sekolah menengah yang tersapu banjir saat bus yang mereka tumpangi terjebak banjir dalam perjalanan ke sekolah pada Selasa pagi. Pihak berwenang tidak segera mengatakan apakah keempat anak itu termasuk di antara jenazah terakhir yang ditemukan.

"Enam siswa yang berada di dalam bus telah dipastikan tewas, bersama dengan pengemudi dan orang dewasa lainnya. Tiga siswa lainnya diselamatkan setelah berpegangan pada pohon dan berteriak minta tolong," menurut pemerintah provinsi.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Top! WIKA Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Jakarta dan Bekasi

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |