- Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan kemarin, IHSG menguat sementara rupiah melemah
- Wall Street pesta pora, S&P kembali rekor
- Demo buruh hingga data ekonomi AS akan menjadi sentimen penggerak pasar hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan hari kemarin. Bursa saham menghijau sementara rupiah masih melemah.
Pasar keuangan Indonesia diharapkan bisa kompak menguat pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (27/8/2025). IHSG menguat 0,38% atau naik 30 poin ke 7.936,17.
Harga penutupan kemarin bertaut 7 poin dari harga penutupan tertinggi (all time high/ATH) IHSG yang berada di level 7.943,82 pada Rabu (20/8/2025).
Sebanyak 335 saham naik, 327 turun, dan 142 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 21,6 triliun. Sebanyak 41,2 miliar saham tercatat berpindah tangan hingga 2,30 juta kali transaksi.
Namun, asing berbalik arah mencatat net sell sebesar Rp 212,58 miliar pada perdagangan kemarin, memutus tren positif net buy selama 11 hari sebelumnya,
Beralih ke pasar valuta asing, mata uang garuda mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (27/8/2025).
Melansir dari Refinitiv, sejak pembukaan perdagangan kemarin, rupiah sudah mengalami pelemahan hingga akhirnya harus ditutup koreksi cukup dalam 0,40% di posisi Rp16.355/US$ sekaligus menjadikan level terlemah rupiah sejak 6 Agustus 2025.
Di saat yang bersamaan, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB kemarin terpantau menguat 0,34% di level 98,55.
Pelemahan rupiah hari kemarin seiring dengan penguatan indeks dolar AS. Penguatan dolar AS terjadi meski pasar sempat diguncang isu politik AS setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan pelanggaran hipotek.
Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melemah tipis ke 6,342% kemarin, dari 6,348% pada Selasa.
Pelemahan imbal hasil menandai harga SBN tengah naik karena diburu investor.
Pages