1 day ago
6
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan kekhawatiran adanya peningkatan angka pengangguran pada tengah tahun ini. Yassierli mengatakan kelulusan siswa SMA dan SMK pada Juni-Juli menjadi tantangan tersendiri dalam hal menjaga angka pengangguran pada tahun ini.
Yassierli mengungkapkan pada Agustus 2025 ini akan diumumkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Data Sakernas sangat penting untuk melihat jumlah angkatan kerja hingga tingkat pengangguran.
"Memang tantangannya nanti Agustus. Ketika kemudian lulusan SMA, SMK, yang lulus bulan Juni-Juli. Ini tantangan!" katanya kepada wartawan di JICC, Senayan saat Human Capital Fair 2025 oleh ESDM pada Rabu (4/6/2025).
Yassierli melihat lulusan baru menjadi tantangan. Ini karena apakah lulusan baru tersebut langsung terserap menjadi angkatan kerja atau justru sebaliknya.
"Jadi kalau kita lihat tingkat pengangguran dari Sakernas Agustus tahun lalu, kemudian turun menjadi 4,71 juta. (Angka) 4,71 Februari," ucapnya.
Kekhawatiran Yassierli bukan tanpa alasan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 Februari lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi jadi penyumbang angka pengangguran teratas dari total 7,28 juta orang atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,76%.
Sebanyak 8% TPT pun disumbang oleh SMK. Sementara lulusan SMA menyumbang sebesar 6,35%. Lalu lulusan D4, S1, S2, dan S3 menyumbang pengangguran sebanyak 6,23%.
Pada Sakernas Agustus 2024 diperoleh beberapa data misalnya:
- Jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 152,11 juta orang, meningkat sebesar 4,40 juta orang dibanding Agustus 2023.
- Dari total angkatan kerja tersebut, tercatat sebanyak 144,64 juta orang bekerja meningkat 4,79 juta orang dibanding Agustus 2023.
- Tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 4,91%, berkurang 0,41%.
- Adanya peningkatan persentase setengah pengangguran sebesar 1,32% poin pada Agustus 2024.
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menanti Solusi Konkret Pemerintah Atasi Lonjakan Pengangguran
Next Article Video: Ratusan Ribu Sarjana di Indonesia Menganggur
