Alamtri dan Langkah Hijau Menuju Masa Depan RI yang Berkelanjutan

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia -  PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) meraih penghargaan emas pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Garibaldi Thohir selaku CEO Alamtri juga dianugerahi Green Leadership Utama dalam ajang anugerah PROPER 2024.

Penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan mengurangi gas rumah kaca serta pemberdayaan masyarakat.

Penghargaan ini juga menjadi wujud komitmen dan kontribusi perusahaan dalam memastikan ketersediaan energi berkelanjutan, serta memberikan sumbangan positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar.

CEO PT ADARO ENERGY INDONESIA TBK/CEO PT ALAMTRI RESOURCES INDONESIA TBK, GARIBALDI THOHIR memberikan paparan dalam Anugerah Lingkungan Proper di Jakarta, Senin (24/2/2025). (CNBC Indonesia)Foto: CEO PT ADARO ENERGY INDONESIA TBK/CEO PT ALAMTRI RESOURCES INDONESIA TBK, GARIBALDI THOHIR memberikan paparan dalam Anugerah Lingkungan Proper di Jakarta, Senin (24/2/2025). (CNBC Indonesia)
CEO PT ADARO ENERGY INDONESIA TBK/CEO PT ALAMTRI RESOURCES INDONESIA TBK, GARIBALDI THOHIR memberikan paparan dalam Anugerah Lingkungan Proper di Jakarta, Senin (24/2/2025). (CNBC Indonesia)

Bagi Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir, penghargaan Green Leadership Utama menjadi bukti kepemimpinanya di Alamtri mampu melakukan banyak terobosan besar untuk membuat perusahaan tersebut lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

Dengan penghargaan tahun ini maka Alamtri atau dulu dikenal PT Adaro Indonesia sudah memperoleh kategori PROPER emas dalam enam tahun beruntun.

Garibaldi Thohir melakukan banyak terobosan besar di PT Alamtri Resources Indonesia Tbk untuk membuat perusahaan tersebut lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir telah memimpin perusahaan sejak 2005. Di bawah kepemimpinanya perusahaan terus berevolusi.

Boy bahkan membuat tiga gebrakan besar pada akhir 2024. Pertama adalah dengan mengubah nama perusahaan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk pada November 2024.

Langkah besar lainnya adalah dengan melakukan spin-off anak usaha bernama PT Adaro Andalan Indonesia (AADI) pada September 2024. Langkah tersebut dilanjutkan dengan membawa AADI melantai di bursa saham Indonesia pada 5 Desember 2024.

AADI merupakan anak usaha Alamtri Resources Indonesia yang memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.

Setelah spin-off, perusahaan akan menjadi entitas induk dengan fokus pada bisnis hilirisasi mineral serta energi terbarukan yang akan mendukung transisi energi dan ekonomi hijau Indonesia.

Perubahan nama ini merupakan salah satu langkah perseroan untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan nilai dan visi jangka panjang yang lebih mengutamakan energi bersih dan berkelanjutan.

AdaroFoto: Transisi Energi Bersih untuk Bisnis Berkelanjutan
Sumber: Adaro

Upaya spin-off ini sejalan dengan target transisi internal perusahaan untuk mengandalkan sekitar 50% total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada 2030.

Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia, termasuk pengembangan smelter aluminium, penjajakan peluang di berbagai produk mineral hijau, pengembangan bisnis energi baru terbarukan dan pengembangan pasar bagi batu bara metalurgi, yang merupakan material penting untuk produksi baja.

Selama memimpin Alamtri, Boy Thohir memang aktif mendorong transisi energi bersih sebagai strategi bisnis.

Alamtri juga berkomitmen mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah.

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk ("AlamTri")

Alamtri adalah kontraktor pemegang Kelanjutan Operasi Kontrak izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK KOP) dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi Pertama yang melakukan eksplorasi, penambangan, dan pemasaran batubara di Balangan dan Tabalong, Kalimantan Selatan, dengan area operasi 23.942 ha dan kapasitas produksi 72 juta ton. Pada 2023, total produksinya mencapai 56,6 juta ton.

Alamtri merupakan perusahaan yang berfokus pada bisnis pertambangan batu bara metalurgi, pengolahan mineral, jasa pertambangan, dan energi baru terbarukan. Perusahaan bervisi menjadi grup pertambangan dan energi Indonesia yang terkemuka. Melalui anak-anak perusahaannya, Alamtri berkomitmen dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Alamtri melalui anak perusahaannya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (BEI: ADMR), menjalankan bisnis pertambangan batu bara metalurgi.

ADMR memiliki lima area konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Batu bara metalurgi merupakan bahan baku penting dalam produksi baja. Produk batu bara metalurgi ADMR memiliki merk dagang "Enviromet" dengan kandungan abu dan fosfor yang rendah serta vitrinit yang tinggi sehingga menjadikannya sebagai campuran yang baik untuk batu bara metalurgi lainnya dalam pembuatan kokas.

Upaya Dekarbonisasi serta Pengelolaan Lingkungan Grup Adaro

Alamtri dan anak-anak perusahaannya  mendukung komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk upaya untuk mencapai net-zero emission ("NZE") pada 2060 atau lebih awal.

Sebagai bentuk dukungan, Adaro telah melakukan aksi nyata di beberapa bidang, misalnya penghitungan yang terperinci terhadap emisi GRK yang dihasilkan oleh aktivitas operasional scope 1 dan scope 2, meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati ( biofuel ) di kegiatan operasional, meningkatkan penggunaan EBT, dan melaksanakan konservasi energi.

Selain itu, Adaro juga telah mempersiapkan strategi pengurangan emisi GRK, mengeksplorasi teknologi-teknologi pengurangan / sekuestrasi emisi GRK, serta mempersiapkan implementasi Nature-based Solution (NbS) melalui segmen bisnis Adaro Land.

Berikut ini timeline dekarbonisasi Adaro

AdroFoto: Timeline dekarbonisasi Adaro
Sumber: Adaro

Tidak hanya dekarbonisasi, pengelolaan emisi juga dilakukan seperti pemasangan peralatan kontrol emisi (Electrostatic Precipitator di MSW untuk mengendalikan emisi, termasuk emisi non-GRK serta sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan (CEMS) yang telah terintegrasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Begitu pula dengan pengelolaan air dan limbah yang terus dijaga. Grup Adaro mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan pengelolaan air yang bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Melalui pendekatan pengelolaan air yang komprehensif, perusahaan memastikan efisiensi penggunaan air dan mengambil tindakan yang mencegah kelangkaan air.

Lebih lanjut, pengelolaan limbah yang baik menjadi kunci dalam mengurangi dampak lingkungan hidup dan menjaga keberlanjutan industri.

Untuk itu, AEI mengedepankan kepatuhan terhadap regulasi dan standar lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia dan di tempat-tempat di mana kami beroperasi, di samping mengadopsi inovasi dan teknologi terbaru dalam pengelolaan limbah untuk meminimalkan dampak negatifnya.

Alamtri Turun Tangan Membangun Indonesia

Alamtri selalu ikut serta dalam membangun Indonesia serta ikut menyelesaikan persoalan besar nasional. Salah satunya adalah akses air bersih dan sanitasi serta perbaikan kualitas pendidikan.

Indonesia menetapkan target 100% akses air minum layak dan 90% sanitasi layak di seluruh Negeri pada 2045.

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Ketersediaan air baik dari sisi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas menjadi hak rakyat.

Namun, tidak seluruh warga dunia, termasuk Indonesia, bisa menikmati air yang sehat, aman, dan layak.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkirakan hampir 703 juta orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air.

Dari 72% permukaan bumi yang tertutup air, diperkirakan hanya 1% yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.

Masih banyaknya warga Indonesia yang tidak memiliki akses memadai ke sumber air minum layak dan sanitasi inilah yang mendorong Alamtri turun tangan.

Alamtri sudah menambah sambungan air besih di wilayah operasi Tabalong dan Balangan di Kalimantan Selatan.
Hingga 2023, akses air minum layak di Balangan sudah mencapai 86,18%. Angka tersebut naik drastis dibandingkan 2014 yang hanya 42,77%.

Akses sumber air minum layak di Tabalong kini juga sudah mencapai 73,48% atau melesat dibandingkan 2014 yang hanya 37,12%.

Alamtri juga ikut menambah akses toilet sehat di Tabalong dan Balangan dengan menyesiakan 45.000 akses toilet.

Alamtri juga turun tangan dalam mengakhiri kemiskinan serta mengurangi ketimpangan akses pendidikan.

Perusahaan menyiapkan ribuan sarjana melalui pembinaan pendidikan. Pada 2030, Alamtri menargetkan bisa membina 13.000 murid PAUD, membuka akses kepada 11.000 mahasiswa dari keluarga pra sejahtera untuk berkuliah di Pendidikan Tinggi, serta mencetak 1.210 sarjana dari keluarga pra-sejahtera.

Beasiswa penuh diberikan melalui kerja sama biaya kuliah dengan tujuh universitas di Indonesia.

ADAROFoto: Mengakhiri Kemiskinan, Mengurangi Ketimpangan Akses Pendidikan
Sumber: Adaro

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |