Ahli Saraf Ungkap Cara Membedakan Senyum Karier dan Tulus

1 day ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Senyuman tulus dan "senyum karier" ternyata bisa dibedakan dengan mudah. Perbedaan antara dua jenis senyum tersebut sudah terungkap oleh seorang ahli saraf asal Prancis sejak tahun 1800-an.

Michelle Spear, profesor bidang anatomi dari University of Bristol menyatakan, ahli saraf asal Prancis bernama Guillaume Duchenne de Boulogne adalah orang pertama yang mempublikasikan penelitian tentang dua jenis senyum, yang kemudian dikenal sebagai senyum Duchenne dan senyum non-Duchenne.

Senyum Duchenne mencerminkan kebahagiaan yang nyata, sedangkan senyum non-Duchenne adalah senyum sosial dan strategis yang kini juga dikenal sebagai "senyum karier."

Duchenne membagi dua jenis senyum berdasarkan kelompok otot yang digunakan saat manusia tersenyum. Kelompok otot pertama sering dikaitkan dengan gerakan di kedua sudut mulut, antara lain, risorius yang berfungsi menarik sudut mulut ke kedua sisi dan zygomaticus major yang berfungsi menarik ke atas.

Kelompok otot kedua adalah orbicularis oculi yang berfungsi menarik otot di sekitar mata sehingga mata tampak menyempit yang memberikan kesan wajah yang hangat dan ekspresi bahagia.

Dalam "senyum karier" otot di sekitar mata tidak ikut bergerak. Mata tetap tampak terbuka lebar sehingga gerakan senyum di bibir tampak tidak tulus.

Spear menjelaskan bahwa senyum asli dan palsu, keduanya melibatkan jaringan sarah wajah yang disebut sebagai cranial nerve VII. Fungsinya jaringan tersebut adalah mengirim sinyal dari otak ke otot wajah.

Namun, ada perbedaan kunci. Senyum Duchenne dipicu oleh sistem limbik yaitu kumpulan struktur di otak yang memiliki fungsi dalam memproses emosi, memori, dan perilaku. Sebaliknya, senyum non-Duchenne dikendalikan oleh korteks yaitu lapisan luar otak yang digunakan dalam fungsi berpikir dan bahasa, terutama korteks motorik.

Menurut Spears, otot orbicularis oculi sulit dikendalikan tanpa emosi yang nyata. Aktor profesional, lanjutnya, harus menggunakan memori nyata mereka untuk menggerakan otot di sekitar mata tersebut.

Perbedaan antara dua jenis senyum ini bisa dikenali oleh manusia sejak dini, bahkan sejak masih bayi berusia hingga 10 bulan. Kemampuan ini adalah buah dari evolusi manusia yang membutuhkan kemampuan untuk mengenali "teman" dan "musuh."

Bagian dari otak yang berfungsi untuk mengenali wajah adalah fusiform gyrus yang selalu bekerja bareng dengan superior temporal sulcus yang berfungsi untuk menerjemahkan ekspresi.

Spears mengatakan senyum karier, jika terus menerus dilakukan, bisa menyebabkan kelelahan emosi. Beberapa studi menunjukkan bahwa "emosi terpaksa" dalam dunia pekerjaan di era modern bisa dikaitkan dengan stres hingga penyakit jantung.

Perbedaan dua senyum ini, menurut Spears, juga masih belum mampu diciptakan oleh AI. AI bisa mereplika senyum, tetapi senyum tersebut tetap tampak tidak asli tanpa kerutan di sekitar mata.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bisnis Cloud Laris Manis Era Digital, ELIT Incar Pasar Malaysia

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |