5 Senjata Trump Paksa Zelensky 'Menyerah' di Perang Rusia

6 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan segala upayanya untuk memaksa Ukraina agar mau berunding dengan Rusia. Ini dilakukan Trump dalam upaya mencari jalan damai untuk mengakhiri perang kedua negara tetangga tersebut.

Salah satu cara yang diambil Trump adalah menghentikan bantuan militer pada Senin. Keputusan diambil setelah pertemuan Gedung Putih yang panas antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat lalu.

Saat itu keduanya terlibat dalam adu argumen di depan media internasional, yang menyebabkan penundaan penandatanganan kesepakatan mineral antara Ukraina dan AS.

Berikut 'senjata' lain yang dilancarkan Trump terhadap Ukraina, seperti dikutip CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Kamis (6/3/2025).

Setop Bantuan Militer ke Ukraina

Trump memutuskan untuk menghentikan bantuan militer ke Ukraina pada Senin (3/3/2025) waktu setempat setelah terlibat perdebatan sengit dengan Zelensky di Gedung Putih Jumat lalu.

Seorang sumber mengatakan bahwa langkah ini diambil Trump untuk memastikan tujuan AS untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia, yang dimulai Februari 2022. Ini berbeda dengan kemauan Zelensky yang ingin gencatan senjata disertai jaminan keamanan dari Barat agar Rusia tidak menyerang lagi, sesuatu yang telah ditolak Trump.

"Presiden Trump telah menjelaskan bahwa ia berfokus pada perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga. Kami menghentikan dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa itu berkontribusi pada solusi," kata sumber tersebut kepada Reuters.

Gedung Putih tidak segera berkomentar tentang cakupan dan jumlah bantuan yang terpengaruh atau berapa lama penghentian akan berlangsung. Pentagon tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. Kantor Zelensky tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters, begitu pula Kedutaan Besar Ukraina di Washington.

Setop Berbagi Intelijen ke Ukraina

Trump telah mengambil langkah besar dalam kebijakan luar negerinya dengan menghentikan sementara berbagi intelijen dengan Ukraina. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur CIA John Ratcliffe pada Rabu (5/3/2025).

"Saya pikir di bidang militer dan intelijen, penghentian sementara ini akan segera berakhir," kata Ratcliffe dalam wawancara dengan Fox Business Network.

"Kami akan bekerja bahu membahu dengan Ukraina untuk menahan agresi yang ada, tetapi juga untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi proses perundingan damai ini."

Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, dalam wawancara terpisah di Fox News, mengatakan bahwa Trump bersedia mengembalikan bantuan ke Ukraina jika perundingan damai dapat diselenggarakan dan ada langkah-langkah membangun kepercayaan.

Seorang sumber yang mengetahui situasi ini mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah menghentikan "segala bentuk" dukungan, termasuk data penargetan yang digunakan Ukraina untuk menyerang sasaran Rusia. Sumber lain menyatakan bahwa berbagi intelijen hanya "sebagian" yang dihentikan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Trimp juga berencana untuk memotong akses Ukraina ke layanan internet Starlink milik Elon Musk. Beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan hal ini terjadi lantaran Kyiv menolak proposal Washington terkait mineral.

Melansir Reuters pada Minggu (23/2/2025), sumber tersebut menyebut akses Ukraina ke Starlink milik SpaceX diangkat dalam diskusi antara pejabat AS dan Ukraina setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menolak proposal awal dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

Selama pertemuan tersebut, Ukraina diberi tahu bahwa mereka akan segera menutup layanan jika tidak mencapai kesepakatan mengenai mineral penting, kata sumber tersebut, yang meminta anonimitas untuk membahas negosiasi tertutup.

"Ukraina menggunakan Starlink. Mereka menganggapnya sebagai Bintang Utara mereka," kata sumber tersebut. "Kehilangan Starlink ... akan menjadi pukulan telak."

Starlink sendiri menyediakan konektivitas internet penting bagi Ukraina yang dilanda perang dan militernya.

Pemotongan Dana USAID

Perubahan hubungan AS-Ukraina dimulai segera setelah Trump menjabat, ketika Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) mulai membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) secara sistematis.

Trump dan Musk telah berulang kali menyebut USAID sebagai contoh pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan uang pajak Amerika. Sedikit lebih dari 1% dari total belanja federal pada tahun 2023 digunakan untuk bantuan luar negeri.

Di antara inisiatif USAID adalah program yang dirancang untuk membantu Ukraina pulih dari serangan berulang Rusia yang ditargetkan terhadap jaringan listriknya.

Moskow telah menggunakan Ukraina sebagai semacam tempat pengujian senjata siber selama lebih dari satu dekade, sebelum perang, dan dukungan AS sangat penting dalam menjaga jaringan energi Kyiv tetap beroperasi, yang berpotensi menyelamatkan jutaan warga sipil dari kematian akibat kedinginan di musim dingin yang keras.

Departemen Luar Negeri AS diam-diam menutup inisiatif tersebut minggu lalu, menurut NBC News.

Rusia sendiri menyambut baik pemotongan anggaran tersebut, dengan menyebut USAID sebagai "mesin untuk mencampuri urusan internasional ... mekanisme untuk mengubah rezim, tatanan politik, struktur negara." USAID sendiri utamanya menyediakan makanan, obat-obatan, dan layanan lain untuk populasi miskin.

Adang Rencana Ukraina Masuk NATO

Sementara itu, selama kunjungan ke markas NATO bulan lalu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth secara efektif menyingkirkan sisa pengaruh militer Ukraina terhadap Rusia dari meja perundingan. Ia mengatakan Ukraina bergabung dengan NATO bukanlah "hasil realistis dari penyelesaian yang dinegosiasikan."

Dalam pukulan lain bagi Kyiv, Hegseth mengatakan AS tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan, menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Eropa yang dikirim ke Ukraina harus dikerahkan sebagai bagian dari "misi non-NATO," yang berarti Pasal 5, perjanjian pertahanan kolektif aliansi, tidak akan melindungi mereka.

Pada hari-hari berikutnya, Trump menelepon Putin untuk menegosiasikan gencatan senjata di Ukraina, yang secara efektif mengakhiri kebijakan AS untuk mengisolasi Rusia di panggung dunia.

Di mata Ukraina, Trump secara efektif menyingkirkan Zelensky dari pembicaraan tentang masa depan negaranya, yang semakin memperburuk keadaan.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina

Next Article Rencana Kemenangan Ukraina Terungkap, Ada 'Barter' SDA dengan NATO

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |