2 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dilaporkan mengunjungi sebuah pabrik yang membuat peluncur roket multi-laras baru yang dapat menargetkan Korea Selatan (Korsel). Mengutip AFP, Selasa (30/12/2025), ia memuji kemampuan senjata maut terbaru itu, menyebutnya berguna untuk "menghancurkan musuh dalam serangan terkonsentrasi".
Kunjungan Kim ke pabrik tersebut dilaporkan sehari setelah Pyongyang mengatakan telah melakukan uji tembak dua rudal jelajah jarak jauh strategis sebagai demonstrasi "kesiapan tempur" terhadap ancaman eksternal. Ditemani oleh para pejabat tinggi dari program rudal Korut, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah, Kim mengatakan sistem senjata baru tersebut akan berfungsi sebagai "sarana serangan utama" militer negeri itu.
Ia juga mengatakan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dalam "serangan strategis". Istilah ini, biasanya merupakan eufemisme untuk penggunaan nuklir.
"Sistem roket ganda baru tersebut sebagai sistem senjata super-kuat karena dapat memusnahkan musuh melalui serangan mendadak yang tepat dengan akurasi tinggi dan daya hancur yang dahsyat," kata KCNA.
"Sistem tersebut akan digunakan dalam jumlah besar untuk serangan terkonsentrasi dalam operasi militer," tambah media itu lagi.
Perlu diketahui, Korut dan Korsel secara teknis masih berperang. Sebuah studi tahun 2020 oleh lembaga think tank RAND menilai bahwa sistem artileri Korut dapat menimbulkan 10.000 korban jiwa hanya dalam satu jam, jika menargetkan pusat-pusat populasi utama seperti ibu kota Korsel, Seoul.
"Korut mungkin sekarang berada dalam posisi untuk secara serius meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan misi strategis," kata seorang peneliti senior di Institut Urusan Militer Korea, Hong Sung-pyo.
"Dari perspektif Korsel, ini berarti ancaman militer dari Korut meningkat," tambahnya.
Sementara itu, Korut dijadwalkan akan mengadakan kongres penting partai penguasanya pada awal tahun 2026, yang pertama dalam lima tahun. Kebijakan ekonomi, serta perencanaan pertahanan dan militer, kemungkinan akan menjadi agenda utama.
"Kim Jong Un tampaknya menilai bahwa negaranya berada dalam posisi terbaik untuk mempercepat peningkatan kekuatan nuklirnya dan modernisasi senjata konvensionalnya," kata seorang profesor di Institut Studi Asia Timur di Universitas Kyungnam, Lim Eul-chul.
"Sistem untuk memasang berbagai jenis hulu ledak nuklir kecil pada peluncur roket multi-laras sudah tersedia," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
