Update Gencatan Senjata India-Pakistan, Ini Langkah Terbaru 2 Negara

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara India dan Pakistan yang sebelumnya pecah akhirnya mulai mereda dan keduanya resmi melakukan gencatan senjata terkait ketegangan di Kashmir, Minggu (11/5/2025).

Pejabat militer dari India dan Pakistan baru-baru ini melakukan pertemuan untuk membahas langkah lanjutan terkait situasi keamanan di sepanjang perbatasan kedua negara. Pertemuan ini menjadi sinyal positif di tengah hubungan yang sering kali diwarnai ketegangan.

Namun dalam beberapa waktu terakhir sejak gencatan senjata, justru diwarnai oleh pelanggaran di mana penembakan besar-besaran Pakistan berlanjut beberapa jam setelah pengumuman gencatan senjata.

Perlu diketahui, gencatan senjata terjadi antara India dan Pakistan dengan campur tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Sabtu lalu.

Militer India mengirim pesan ke Pakistan pada Minggu kemarin tentang pelanggaran gencatan senjata pada hari sebelumnya, yang menandai niat New Delhi untuk menanggapi insiden serupa lebih lanjut.

Namun, seorang juru bicara militer Pakistan membantah adanya pelanggaran gencatan senjata tersebut. Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu lalu, kementerian luar negeri India mengatakan direktur jenderal operasi militer kedua belah pihak akan berbicara satu sama lain pada Senin pukul 12.00 waktu setempat.

Kedua negara yang memang sudah lama berkonflik tersebut telah menyerang instalasi militer satu sama lain dengan rudal dan pesawat tak berawak, menewaskan puluhan warga sipil saat hubungan memburuk setelah India menyalahkan Pakistan atas serangan yang menewaskan 26 wisatawan.

Pakistan membantah tuduhan tersebut dan menyerukan penyelidikan yang netral.

India mengatakan pihaknya melancarkan serangan terhadap sembilan lokasi "infrastruktur teroris" di Pakistan dan Kashmir Pakistan pada Rabu lalu. Tetapi Islamabad mengatakan itu adalah lokasi sipil.

Pakistan Berterima Kasih ke Trump

Adapun Islamabad mengucapkan terima kasih kepada Washington karena memfasilitasi gencatan senjata dan menyambut baik tawaran Trump untuk menengahi perselisihan Kashmir dengan India.

Partai Kongres oposisi utama India, yang telah mendukung Perdana Menteri (PM) Narendra Modi setelah serangan 22 April, menyerukan sidang parlemen khusus mengenai perkembangan terbaru dengan Pakistan.

"Pemerintah juga harus memberikan pendiriannya terhadap pernyataan yang dibuat oleh Amerika mengenai masalah Kashmir, karena ini adalah masalah bilateral," kata Sachin Pilot, pemimpin Kongres dalam sebuah unggahan di X pada Minggu kemarin, dikutip dari Reuters.

India yang mengatakan perselisihan dengan Pakistan harus diselesaikan langsung oleh tetangganya dan telah menolak keterlibatan pihak ketiga mana pun.

Tak hanya itu saja, India menyalahkan Pakistan atas pemberontakan di wilayah Kashmir yang dimulai pada 1989. Tetapi Pakistan mengatakan negara itu hanya memberikan dukungan moral, politik, dan diplomatik kepada separatis Kashmir.

Pasar Saham India dan Pakistan Bangkit

Pascagencatan senjata antarkeduanya pada Minggu kemarin, pasar saham India mulai bangkit setelah terpuruk akibat konflik tersebut.

Per hari ini pukul 14:35 WIB, dua indeks saham di India yakni indeks BSE Sensex dan Nifty 50 terpantau melonjak masing-masing 3,13% dan 3,22%. Sementara untuk indeks saham Pakistan yakni Karachi 100 meroket 8,95%.

Pakistan menghentikan perdagangan pada hari ini selama satu jam setelah indeks saham acuannya melesat hampir 9%, setelah memulihkan sebagian besar kerugiannya dalam tiga sesi terakhir setelah pemogokan India.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: India Vs Pakistan Memanas, Dari Sengketa Lama ke Ancaman Baru

Next Article Kashmir: Surga Dunia di Tengah Pusaran Konflik 2 Kekuatan Nuklir Asia

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |