3 hours ago
3
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembatasan ekspor chip dan peralatan semikonduktor yang diberlakukan Amerika Serikat sejak 2023 kini malah mempercepat kebangkitan industri dalam negeri China.
Negeri Tirai Bambu itu secara diam-diam menerapkan kebijakan strategis yang mewajibkan produsen chip menggunakan setidaknya 50% peralatan buatan dalam negeri untuk setiap penambahan kapasitas baru.
Aturan ini tidak diumumkan secara terbuka, namun menjadi syarat mutlak bagi perusahaan yang ingin mendapatkan persetujuan negara untuk membangun atau memperluas pabrik semikonduktor.
Langkah agresif Beijing ini menjadi salah satu upaya paling signifikan untuk memutus ketergantungan pada teknologi asing, terutama dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.
Ironisnya, kebijakan tersebut lahir sebagai dampak langsung dari pembatasan ekspor AS, yang melarang penjualan chip AI canggih dan peralatan manufaktur semikonduktor ke China. Tekanan itu justru memaksa pabrikan China beralih ke pemasok lokal, bahkan di segmen teknologi yang sebelumnya masih bisa diakses dari luar negeri.
"Namun sejak pembatasan ekspor AS pada 2023, pabrik-pabrik chip China tidak punya pilihan selain bekerja sama dengan pemasok domestik," ujar mantan karyawan produsen peralatan lokal Naura Technology, merujuk pada Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), dikutip dari Reuters, Rabu (31/12/2025).
Meski ambang batas resmi ditetapkan 50%, otoritas China disebut menginginkan angka yang jauh lebih tinggi. Bahkan, target jangka panjangnya adalah penggunaan 100% peralatan buatan dalam negeri di fasilitas semikonduktor nasional.
"Otoritas lebih menyukai jika porsinya jauh di atas 50%," ujar salah satu sumber kepada Reuters. "Pada akhirnya mereka menargetkan pabrik-pabrik tersebut menggunakan 100% peralatan domestik."
Kelonggaran hanya diberikan untuk lini produksi chip paling canggih, mengingat belum semua teknologi mutakhir tersedia dari pemasok lokal. Namun, arah kebijakannya jelas, China ingin sepenuhnya mandiri.
Dorongan ini sejalan dengan visi Presiden Xi Jinping yang menyerukan pendekatan "seluruh bangsa" untuk membangun rantai pasok semikonduktor nasional, melibatkan ribuan ilmuwan, insinyur, perusahaan, dan lembaga riset di seluruh negeri.
Kebijakan ini mulai menunjukkan hasil nyata. Salah satu contohnya terlihat pada Naura Technology, produsen peralatan chip terbesar di China. Perusahaan tersebut kini menguji alat etsa buatannya di lini produksi 7 nanometer milik SMIC, pabrikan chip terbesar di China.
Padahal sebelumnya, teknologi etsa canggih di China didominasi oleh perusahaan asing seperti Lam Research dan Tokyo Electron. Kini, posisi tersebut perlahan digeser oleh pemain lokal seperti Naura dan Advanced Micro-Fabrication Equipment (AMEC).
Tak hanya itu, entitas yang berafiliasi dengan negara China juga tercatat melakukan 421 pesanan mesin litografi dan suku cadang lokal sepanjang tahun ini, senilai sekitar 850 juta yuan. Angka tersebut menjadi sinyal kuat lonjakan permintaan terhadap teknologi buatan dalam negeri.
Negera Gelontorkan Modal Besar-besaran
Untuk memastikan mesin industri ini terus berputar, Beijing tak ragu mengucurkan dana jumbo. Melalui dana semikonduktor nasional atau "Big Fund", pemerintah China telah menanamkan ratusan miliar yuan ke sektor ini. Pada 2024, fase ketiga Big Fund diluncurkan dengan modal mencapai 344 miliar yuan atau setara US$49 miliar.
Hasilnya mulai terlihat pada kinerja keuangan. Pendapatan Naura pada paruh pertama 2025 melonjak 30% menjadi 16 miliar yuan, sementara AMEC mencatat lonjakan pendapatan hingga 44% menjadi 5 miliar yuan.
Jumlah paten pun meroket. Naura mengajukan 779 paten sepanjang 2025, lebih dari dua kali lipat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Analis memperkirakan China kini telah mencapai tingkat kemandirian sekitar 50% dalam peralatan photoresist-removal dan cleaning equipment, sebuah pasar yang sebelumnya didominasi perusahaan Jepang, namun kini dipimpin oleh Naura di dalam negeri.
"Pasar peralatan domestik akan didominasi oleh dua hingga tiga produsen besar, dan Naura jelas merupakan salah satunya," kata sumber lain.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
