7 hours ago
5
Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara Ukraina dan Iran memanas. Hal ini terjadi setelah serangkaian komentar yang dibuat oleh pejabat Ukraina, yang menurut Tehran bersifat provokatif.
Mengutip Russia Today, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil kuasa usaha Ukraina di Tehran pada Senin (30/6/2025) untuk menyampaikan protes keras Teheran. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Kyiv yang mendukung aksi militer Israel dan Amerika Serikat (AS) atas sejumlah situs di Negeri Persia.
"Kami menggarisbawahi komentar tidak berdasar yang dibuat oleh beberapa pejabat Ukraina mengenai agresi rezim Zionis dan Amerika terhadap Iran. Kami memperingatkan konsekuensi dari pernyataan permusuhan dan provokatif yang berulang kali dilontarkan oleh Ukraina," ujar seorang Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
"Dengan mendukung agresi militer rezim Zionis, pejabat Ukraina pada kenyataannya telah mengabaikan kewajiban hukum internasional Ukraina terkait penghormatan terhadap prinsip dan tujuan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan empat Konvensi Jenewa," timpal Shahram Farsai, kepala Departemen Eurasia Pertama.
Hubungan antara Iran dan Ukraina telah memburuk secara signifikan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Hal ini terutama karena dugaan pasokan drone Iran kepada militer Rusia. Kyiv telah berulang kali mengutuk Tehran atas dukungan militer ini, yang dianggap telah memperpanjang konflik.
Baru-baru ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa Ukraina telah sepenuhnya menyelaraskan sanksinya terhadap Iran dengan sanksi Uni Eropa, menargetkan entitas dan perusahaan Iran yang terlibat dalam produksi militer dan aktivitas yang dianggap mendukung terorisme.
Zelensky juga menyatakan bahwa "tidak mengherankan bahwa Putin menemukan titik temu dengan Iran". Ia bahkan menyebut Iran sebagai salah satu rezim paling brutal di dunia.
Di sisi lain, Iran dan Moskow telah berulang kali menekankan bahwa kerja sama mereka yang berkembang tidak ditujukan terhadap pihak ketiga dan dimaksudkan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas serta untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan mereka.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Ngamuk! Bombardir Pusat Energi Rusia-Penerbangan Lumpuh
