Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan terakhir tahun ini, Rabu (31/12/2025).
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah berada di level Rp16.700/US$ pada pembukaan perdagangan pagi ini, atau terapresiasi 0,33% terhadap greenback. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup menguat 0,15% ke posisi Rp16.755/US$.
Sementara itu, pada pukul 09.00 WIB, indeks dolar AS (DXY) tercatat stabil di level 98,250, setelah pada perdagangan kemarin menguat 0,21% ke posisi 98,238.
Pergerakan rupiah di hari terakhir perdagangan tahun ini, Rabu (31/12/2025), masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, khususnya pergerakan dolar AS di pasar global.
Tekanan terhadap rupiah turut datang dari hasil risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) 9-10 Desember, yang dinilai pasar bernada netral hingga cenderung hawkish.
Dalam risalah tersebut, sebagian pejabat The Fed menilai suku bunga acuan masih perlu dipertahankan untuk beberapa waktu, guna memastikan bahwa tekanan inflasi benar-benar bergerak turun secara berkelanjutan.
Di sisi lain, sebagian anggota juga menyatakan bahwa ruang pemangkasan suku bunga baru dapat dipertimbangkan apabila laju inflasi terus melandai dari waktu ke waktu.
Nada kebijakan yang lebih berhati-hati ini membuat pasar menilai bahwa durasi suku bunga tinggi di AS berpotensi berlangsung lebih lama.
Kondisi tersebut mendorong penguatan sentimen terhadap dolar AS dan meningkatkan minat investor terhadap aset berdenominasi dolar, sehingga berpotensi menekan kinerja mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, pada perdagangan hari ini.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
3

















































