RI Bisa Tiru Negara Ini, Cairkan Batu Bara Jadi Minyak 300 Ribu Barel

15 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bawa salah satu perusahaan asal Afrika Selatan yakni Sasol Ltd. berhasil mengubah batu bara menjadi minyak hingga.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan Sasol melakukan hilirisasi berupa pencairan batu bara untuk bisa menghasilkan hingga 300 ribu barel per hari (bph).

"Contoh yang nyata itu memang di Sasol, Afrika Selatan, Pak. Itu Sasol itu sampai sekarang menghasilkan sekitar in between 300 ribu barel per hari dari pencairan batubara di Afrika Selatan. Tapi, kenapa kok mereka bisa? Ternyata, mereka membangun pada saat politik apartheid, dan capex-nya nggak dihitung. Dia nggak ada pilihan. Dia harus bangun. Kalau enggak, enggak bisa," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Rabu (7/5/2025).

Selain Afrika Selatan, Tri mengungkapkan bahwa ada negara lain yakni Jerman yang juga sempat melakukan hilirisasi pencairan batu bara bahkan sejak tahun 1927 silam. Sayang, program tersebut hanya dilakukan Jerman hingga tahun 2945 dengan alasan keekonomian.

"Pak, pengalaman untuk hilirisasi batu bara ini, tahun 1927-1945, itu di Jerman sudah melakukan hilirisasi. Untuk apa? Untuk kendaraan perang, dia mencairkan batu bara kalori rendah untuk kendaraan perang pada saat Perang Dunia Pertama. Tahun 1945, berhenti proyek coal liquefaction di Jerman. Kenapa? Ternyata enggak ekonomis," jelasnya.

Hilirisasi batu bara di RI

Sedangkan Indonesia saat ini juga tengah merencanakan program hilirisasi batu bara menjadi gas. Salah satunya yang saat ini tengah merencanakan program tersebut adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Di lain kesempatan, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan PT PGN (Persero) merencanakan proyek Synthetic Natural Gas (SNG) dari hilirisasi batu bara yang akan dilakukan di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Saat ini, pihaknya bersama dengan PGN tengah menyusun Head of Agreement (HOA) yang mana dalam waktu dekat, Arsal mengatakan pihaknya akan menyusun feasibility study (FS) untuk mengevaluasi aspek teknis, keekonomian, hingga formulasi harga yang kompetitif.

"Berdasarkan kajian sementara di tahun 2024, SNG yang dihasilkan ini nanti diproyeksikan akan kompetitif dibandingkan dengan harga LNG impor," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (6/5/2025).


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Respons Airlangga Soal Kemenkeu Kaji Cukai Batu Bara & Motor

Next Article Aksi Hilirisasi Batu Bara PTBA Bisa Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |