Ramalan BI: The Fed Belum Akan Turunkan Suku Bunga

14 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Bank Sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed belum akan memangkas suku bunga acuannya, Fed Fund Rate dalam Federal Open Market Committee (FOMC) nanti malam.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas BI Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, meski terus menerus ditekan Presiden AS Donald Trump, Ketua The Fed Jerome Powell masih akan konsisten menjaga mandatnya untuk menstabilkan tekanan inflasi.

Sebagaimana diketahui, perang tarif dagang yang diluncurkan Trump kepada negara-negara mitra dagangnya, termasuk China membuat potensi tekanan inflasi AS semakin tinggi.

"Meskipun Presiden Trump kelihatannya terus mendorong agar Powell melakukan cutting, nampaknya di FOMC nanti malam belum," kata Erwin dalam taklimat media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Inflasi AS sebetulnya pada Maret melemah. Per Maret 2025 Consumer Price Index (CPI) tahunannya turun menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,8%, sementara CPI inti atau core nya melambat menjadi 2,8% dari 3,1%.

Namun, Deutsche Bank dalam laporannya menjelaskan bahwa tarif baru AS, kapan pun akan diberlakukan, akan berdampak sekitar 44% dari seluruh impor ke AS. Besaran tersebut setara dengan US$ 1,35 triliun dan kemungkinan akan meningkatkan inflasi AS hingga 1%.

"Jadi kekhawatirannya terhadap pertumbuhan kelihatannya belum, mereka lebih khawatir terhadap inflasi, karena enggak mau terjadi lagi sebagaimana pelajaran setelah Covid," tegas Erwin.

"Mereka saat itu kan agak terlambat tuh ya untuk meng-adjust suku bunga atau terlalu cepat menurunkan suku bunga, ditambah kondisi Rusia-Ukraina di luar ekspektasinya, ada global supply chain yang terganggu, sehingga kan inflasi itu sempat melompat di luar dugaan," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Erwin menegaskan, BI memandang bahwa The Fed belum akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat. Namun, dalam FOMC nanti malam, mereka akan memberi sinyal kapan akan mulai menurunkan suku bunga acuannya dari level saat ini di kisaran 4,25%-4,5%.

"Bacaan kami nampaknya akan belum, tapi mungkin mereka sudah akan kasih hint," ujar Erwin.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Beberkan Soal Daya Tarik SBN & Arah Bunga Bank Sentral

Next Article Intip Deretan Wajah Perempuan Saksi Sejarah di Balik Uang Rupiah

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |