Raja di RI Tak Tega Lihat Rakyat Menderita, Bagi-Bagi Duit Rp 20 M

2 weeks ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal-awal kemerdekaan Indonesia, Sri Sultan Hemengkubuwana IX ternyata pernah membagi-bagikan hartanya ke masyarakat. Jumlahnya tak main-main mencapai Rp 20 miliar.

Ini dilakukannya sekitar 1947 atau pada Agresi Militer, saat Belanda kembali ingin menjajah Indonesia. Saat itu sejumlah masyarakat menderita, miskin dan banyak yang kehilangan tempat tinggalnya.

Termasuk di antaranya adalah pegawai negeri, yang tidak bisa bekerja. Pada akhirnya tidak mendapatkan gaji dan membuat keluarga mereka tidak bisa makan.

Kondisi ini membuat Sri Sultan ingin membantu. Dia membuka peti harta keraton dan membagikan sejumlah uang bagi rakyat yang membutuhkan.

Dalam wawancara dengan penulis Takhta untuk Rakyat: Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX (1982), dia mengaku tak tahu berapa banyak gulden Belanda yang dibagikan saat itu. Dia tak sempat menghitungnya karena uang diambil dengan dua tangannya.

"Ah gak mungkin ingat. Ngambilnya saja sambil begini (sambil menirukan gerakan orang yang mengambil barang dengan dua telapak tangan, seperti menyendok pasir dengan tangan)," tutur Sri Sultan.

Ternyata Wakil Presiden Mohammad Hatta ingat jumlahnya, mencapai 5 juta Gulden atau sekitar Rp 20 miliar masa sekarang. Hatta sempat bertanya pada Sri Sultan apakah uang itu perlu diganti negara.

Namun Sri Sultan tak menjawabnya. Dia hanya menunjukkan keikhlasannya untuk membantu sesama.

Sejumlah pihak dapat uang tersebut, dari perseorangan, tentara dan unit Palang Merah Indonesia untuk digunakan mengusir tentara Belanda. Setidaknya kegiatan ini dilakukan selam 3-4 bulan.

"Mungkin 3-4 bulan. Pada waktu pendudukan oleh Belanda atas Yogya hampir berakhir. Soal tujuan utamanya, ya keduanya. Agar rakyat tidak mendukung Belanda dan saya lihat banyak orang kita yang perlu dibantu untuk menyambung hidup, termasuk keluarga pemimpin-pemimpin kita," tutur Sultan.

Bagi penguasa Yogyakarta tersebut, uang lima juta gulden hanya sedikit dari hartanya. Sejarah mencatat, dia menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia yang memperoleh harta dari warisan dan sistem feodalisme kerajaan. Sebelumnya, dia pernah menyumbang 6,5 juta gulden kepada pemerintah sebagai modal awal pembentukan Indonesia. Nominal 6,5 juta gulden setara Rp32 miliar pada masa sekarang.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib 459 Karyawan Sanken! Bukan PHK, Tapi Golden Shake Hand

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |