Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu tradisi Malam Tahun Baru adalah pesta BBQ, mulai dari steak, ayam, sosis, hingga jagung bakar. Sayangnya, banyak orang tidak tahu risiko di balik makanan tersebut.
Makanan yang dipanggang atau dibakar dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal, menurut American Institute for Cancer Research (AICR). Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker bergantung pada seberapa sering Anda mengonsumsi makanan yang dipanggang, metode memasak yang digunakan, dan jenis makanan yang dipilih.
Banyak makanan yang kita nikmati dengan cara dipanggang, seperti daging merah sapi dan daging olahan (hot dog dan sosis) dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal dan kanker lainnya. Memanggang menambah risiko kanker karena metode memasak tersebut memaparkan daging pada karsinogen, yaitu bahan kimia atau zat yang diketahui menyebabkan kanker.
"Memasak daging pada suhu tinggi menghasilkan karsinogen yang dapat menyebabkan perubahan pada DNA yang meningkatkan risiko kanker," kata Carolyn Lammersfeld, Wakil Presiden Pengobatan Integratif di City of Hope Atlanta, Chicago, dan Phoenix, seperti dikutip dari Cancer Center.
"Daging olahan (sosis, hot dog) mengandung senyawa yang dikenal sebagai karsinogen. Terutama dalam kasus memanggang, lemak dari daging dapat terciprat, menciptakan api dan asap, menyebabkan karsinogen terciprat kembali ke makanan," tambahnya.
Saat memanggang, daging terpapar dua jenis karsinogen: Amina aromatik heterosiklik (HCA) dan Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). HCA dan PAH belum terbukti menyebabkan kanker pada manusia, tetapi penelitian menunjukkan bahwa keduanya mengubah DNA dengan cara yang dapat menyebabkan kanker.
Untuk menghindari risiko tersebut, pilihan makanan paling sehat untuk dipanggang adalah daging tanpa lemak, seperti ayam dan makanan laut, atau sayuran.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

3 hours ago
2
















































