Perintah Prabowo, Geber Operasi Pasar Demi Jaga HET Beras

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bersiap melakukan operasi pasar besar-besaran dan pengawasan ketat terhadap harga beras. Hal ini menindaklanjuti perintah atau arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Adapun langkah tersebut disepakati usai pertemuan langsung antara Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas Amran Sulaiman bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

"Baru saja kita rapat bersama Pak Kapolri, Pak Mendagri, Pak Mendag, Wamentan, Bulog, dan seluruh Dinas Perdagangan se-Indonesia. Kita akan operasi pasar besar-besaran dan menjaga HET (Harga Eceran Tertinggi) beras," kata Amran saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Amran menegaskan, pedagang yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) akan diberi peringatan keras. "Itu harus menjual beras di bawah HET. Bila dikasih peringatan tidak diindahkan, izinnya akan dicabut, dikawal oleh Dirkrimsus (Direktur Reserse Kriminal Khusus) seluruh Indonesia atas perintah Pak Kapolri," ujarnya.

Untuk menjaga stabilitas pasokan, Amran menyebut pemerintah masih memiliki stok lebih dari 1 juta ton beras SPHP.

"Bapak Presiden perintahkan operasi pasar terus menerus. Stok kita masih ada 1 juta ton lebih. Di Papua juga akan dibangun cetak sawah sebagai solusi permanen," kata Amran.

Ia juga mengingatkan pedagang agar mematuhi aturan. "Kami himbau dua minggu. Kalau masih melanggar, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf, izinnya dicabut," tegasnya.

Adapun pengawasan terhadap harga beras wajib sesuai HET ini, Amran menegaskan berlaku untuk semua jenis beras. Karena, menurutnya, semua jenis beras sudah memiliki HET dan terdapat subsidi di dalamnya, bukan hanya beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saja.

"Jadi semua beras, bukan SPHP saja. Semua beras, karena premium, medium, semu kan sudah ada HET-nya, dan ada regulasinya. Ingat saudaraku, sahabatku, subsidi pemerintah sektor pangan, khususnya beras yang paling tinggi, subsidinya itu Rp150 triliun. Satu kilo beras itu Rp4.900 atau kurang lebih Rp5.000 per kilogram (kg) subsidinya," terang dia.

Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memastikan kepolisian akan mengawal langsung pelaksanaan di lapangan.

"Bapak Presiden memerintahkan agar kita mengambil langkah mulai dari penegakan hukum sampai penyaluran beras SPHP," kata Sigit dalam kesempatan yang sama.

Menurut Sigit, harga beras kini sudah membaik di hampir seluruh wilayah. "Rata-rata sesuai atau di bawah HET di zona 1 dan 2. Hanya zona 3 di wilayah timur yang masih perlu dukungan logistik," ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah telah membentuk Satgas gabungan untuk menjaga harga tetap sesuai ketentuan.

"Kita bekerja sama dengan seluruh Satgas Pangan di pusat dan daerah, didukung Dinas Pangan, Dinas Pasar, dan Bulog. Semuanya mengawasi langsung baik di pasar tradisional maupun modern," jelasnya.

Sigit memastikan pengawasan dilakukan secara real time dan terintegrasi. "Langkahnya mulai dari teguran, sanksi administrasi, hingga penegakan hukum. Harga HET harus tetap terjaga karena cadangan Bulog masih cukup untuk ketersediaan beras yang ada, bahkan mungkin melimpah secara khusus," pungkasnya.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Mendadak Badan Pangan Ingatkan Harga Beras Harus Segera Dijinakkan