Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa banyak peluang di masa depan, tetapi juga ada risiko yang perlu diwaspadai. Salah satu dampak negatif yang dikhawatirkan adalah menjamurnya pembobolan data dengan berbagai metode canggih.
Menjawab hal tersebut, AMD sebagai salah satu raksasa solusi teknologi kawakan menyiapkan sistem keamanan pada chip yang diproduksi. Hal ini diungkap Commercial Lead AMD Indonesia, Brando Lubis.
"Kami menerapkan multilayered security atau sistem keamanan berlapis di dalam chip kami. Tujuannya supaya data tidak mudah bocor dan disalahgunakan," kata Brando dalam acara CNBC Indonesia Tech & Telco Summit 2025, Jumat (21/2/2025).
"Kalau ngomong teknologi tidak hanya performa yang harus dibuat bagus, tetapi yang harus diperhatikan juga keamanan data," ia menegaskan.
Lebih spesifik, sistem multilayered security di dalam chip AMD bekerja seperti enkripsi. Jadi, semua data yang tersimpan akan terkunci dan tidak bisa semena-mena diakses oleh oknum penipu.
"Ketia ada data yang dicuri, orang tidak bisa mengambil data itu karena sudah terenkripsi. Tidak bisa dibaca. Artinya, peluang untuk mendapatkan informasi itu sangat kecil," ia menuturkan.
Brando mengatakan pengembangan AI merupakan salah satu revolusi paling cepat di dunia saat ini. Ia tak menampik bahwa ada risiko yang besar, tetapi semua pihak harus bergerak untuk mengadopsi AI jika tidak ini tertinggal.
"Semua dunia arahnya ke situ [AI]. Kita harus hidup dengan AI. Kalau kita ngomong industri, kalau tidak menerapkan AI dalam setiap industri, tingkat efisiensi dan performa perusahaan akan jauh tertinggal dengan perusahaan yang menerapkan AI," ia menjelaskan.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: