Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Muzaffarabad, Ibu Kota Kashmir yang dikelola Pakistan, berlarian meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan ke perbukitan setelah India melancarkan serangan udara pada Rabu (7/5/2025) dini hari di salah satu bagian kota tersebut.
Pengeras suara masjid memperingatkan warga untuk mencari perlindungan saat tanah bergetar berulang kali dan suara ledakan bergema, kata para saksi mata.
"Kami keluar rumah," kata Muhammad Shair Mir, 46 tahun, menggambarkan peristiwa malam itu, dilansir Reuters.
"Kemudian ledakan lain terjadi. Seluruh rumah berguncang. Semua orang ketakutan, kami semua mengungsi, membawa anak-anak kami, dan naik ke bukit."
Banyak orang berkumpul setelah matahari terbit di dekat sebuah masjid yang terkena serangan udara tersebut, atapnya hancur dan menaranya roboh. Pasukan keamanan segera memasang garis pembatas di sekitar area tersebut.
Komisaris distrik, seorang pejabat senior setempat, mengatakan tiga orang tewas di dekat masjid yang runtuh itu. Secara keseluruhan, militer Pakistan melaporkan 26 orang tewas dan 46 lainnya terluka dalam serangan India di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.
India melancarkan serangan udara tersebut dengan alasan menargetkan "kamp teroris" yang berfungsi sebagai pusat rekrutmen, tempat peluncuran, pusat doktrinasi, dan lokasi penyimpanan senjata serta fasilitas pelatihan.
Pakistan menyebut aksi itu sebagai "tindakan perang yang nyata" saat ketegangan meningkat antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut setelah serangan mematikan oleh kelompok bersenjata Islam terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India. Pakistan menegaskan bahwa tidak ada kamp militan di area yang menjadi target.
Pejabat distrik menyebutkan bahwa di Garis Kontrol (Line of Control) yang memisahkan Kashmir Pakistan dan India, baku tembak mortir dan senjata ringan antara kedua angkatan bersenjata berlanjut hingga pagi hari dan menewaskan sedikitnya enam warga sipil di sisi Pakistan.
Polisi di Kashmir yang dikelola India melaporkan setidaknya 10 orang tewas dan hampir 50 orang terluka di sana.
Di Muzaffarabad, rumah sakit tetap beroperasi dan beberapa bisnis kecil dibuka pada pagi hari, namun sekolah ditutup dan ujian dibatalkan, menurut otoritas setempat.
Shair Mir mengatakan dia dan keluarganya menghabiskan empat jam di tempat terbuka. Beberapa tetangganya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka, sementara sisanya masih dalam keadaan shock.
"Ini salah ... orang-orang miskin yang tidak bersalah, ibu-ibu kami yang sakit, saudara-saudara perempuan kami yang sakit... rumah kami bergetar, dinding-dinding kami retak," kata Shair Mir penuh emosi.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tensi dengan Pakistan Meningkat, India Gelar Latihan Militer
Next Article Hubungan India-Pakistan di Ujung Tanduk Pasca Penembakan di Kashmir