2 weeks ago
9
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melakukan pertemuan dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Nugroho Sulistyo Budi membahas berbagai PR terkait keamanan di Indonesia. Ini dilakukan Nugroho usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025).
Usai pertemuan di kantor Kementerian Komdigi, Jumat (21/2/2025), Meutya menjelaskan keduanya membahas kecepatan dalam penanganan kejahatan siber. Yakni terkait dibutuhkannya koordinasi yang lebih cepat antar dua pemimpin.
"Nah kecepatan penanganan itu tentu membutuhkan koordinasi yang lebih cair dan lebih cepat. Ini yang kita tadi sudah sepakat bahwa ke depan sinerginya akan lebih kuat lagi," jelas Meutya.
"Paling tidak dalam urusan komunikasi nanti dilakukan penanganan itu di level pimpinan sudah harus siap 24 jam kalau tiba-tiba terjadi hal-hal yang memang perlu atensi. Tidak harus melewati dari bawah atau bottom-up, tapi harus dari top-down untuk masalah keamanan siber ini," kata dia menambahkan.
Nugroho mengatakan ada banyak regulasi yang juga bersinggungan dengan pihak Komdigi. Pertemuan tadi membahas hal itu dan dikatakan akan segera dilakukan tindaklanjutnya.
Beberapa hal yang saling bersinggungan terkait Pusat Data Nasional (PDN) hingga pengembangan Satu Data. Selain itu juga termasuk terkait Pelindungan data pribadi.
"Banyak regulasi-regulasi itu yang akan bersilungan dengan apa yang menjadi domain dari Ibu Menteri. Sehingga kami mencoba mengeksersais beberapa hal tadi, nanti akan segera tindaklanjuti," ucap Nugroho.
Dia mengatakan BSSN merupakan lembaga yang bergerak di bidang teknis. Pihak Komdigi akan bertugas memberi arahan untuk apa yang dilakukan oleh BSSN.
"Kami banyak bergerak di bidang teknis, beliau akan memberikan hal-hal yang dapat menguatkan apa yang dapat kami kasihkan," tutur Nugroho.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Wamen Komdigi Ungkap Masa Depan & Prospek AI di Indonesia
Next Article Meutya Hafid Ungkap Alasan Prabowo Ubah Nama Kominfo
