Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang memiliki peran krusial sebagai simbol kekuatan dan stabilitas suatu negara. Menariknya, meskipun Amerika Serikat (AS) memiliki ekonomi terbesar di dunia, mata uangnya bukan yang paling kuat secara global.
Dalam situasi ketidakpastian global, pasar valuta asing dipengaruhi oleh berbagai faktor yang menentukan nilai tukar mata uang nasional. Elemen seperti inflasi, suku bunga, dan keseimbangan perdagangan menjadi faktor utama dalam pergerakan nilai mata uang.
Mata uang dengan nilai tertinggi bukan hanya mencerminkan ketahanan ekonomi suatu negara, tetapi juga menjadi instrumen investasi yang menarik bagi pelaku pasar global. Di tengah fluktuasi ekonomi, beberapa negara berhasil mempertahankan mata uang mereka sebagai yang paling bernilai di dunia.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia Research, Dinar Kuwait menjadi mata uang terkuat di dunia dengan nilai tukar terhadap dolar AS sebesar US$3,24/KWD.
Dinar Kuwait (KWD) diakui sebagai mata uang terkuat di dunia pada 2024. Mata uang ini dapat diperdagangkan secara bebas dan memiliki nilai tertinggi secara moneter. Kuwait, sebagai salah satu negara terkaya di Timur Tengah, memiliki lokasi strategis di barat laut Teluk Persia serta cadangan minyak yang sangat besar, yang menjadi faktor utama dalam menjaga kekuatan dan stabilitas KWD.
Selama bertahun-tahun, Kuwait telah membangun dana kekayaan negara yang dikelola oleh Otoritas Investasi Kuwait (KIA), yang berperan dalam menjaga nilai tinggi mata uangnya dalam jangka panjang.
Mengingat ekonomi Kuwait sangat bergantung pada ekspor minyak dan gas, fluktuasi harga minyak mentah global dapat memengaruhi stabilitas ekonomi negara tersebut. Penurunan harga minyak menyebabkan defisit ekonomi, tetapi KIA telah menyiapkan rencana tujuh tahun untuk mengatasi dampak tersebut dan menjaga stabilitas Dinar Kuwait. Permintaan yang meningkat dapat mendorong harga minyak naik, mendukung nilai mata uang, sementara sebaliknya, penurunan permintaan dan peningkatan pasokan dapat melemahkan nilai KWD.
Dinar Bahrain (BHD) menempati posisi kedua sebagai mata uang terkuat di dunia, dengan nilai tukar sekitar US$2,65/KWD.
Sebagai mata uang dengan nilai tertinggi kedua, Dinar Bahrain dipatok terhadap dolar AS dan memiliki nilai nominal yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Rial Oman. Meskipun Bahrain terdampak oleh rendahnya harga minyak, nilai tukar dinar tetap relatif stabil sejak 2011.
Selain itu, tingkat inflasi di Bahrain tetap rendah dan stabil. Stabilitas ini, bersama dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjadi faktor utama yang memperkuat nilai Dinar Bahrain dan mendukung ketahanan ekonominya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)