IHSG Ambles: Diam-diam saham Ini Cuan, Ada Milik Lo Kheng Hong

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air telah terperosok selama tiga hari beruntun. Namun, tak semua saham bernasib seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berakhir di zona merah. Terpantau saham-saham di komoditas CPO mampu bertahan menguat dan melanjutkan kenaikan usai rilisnya kinerja keuangan di sepanjang 2024.

Pada perdagangan sebelumnya Senin (17/3/2025), IHSG ditutup jatuh 0,67% di level 6.471,95. Penurunan tersebut menjadi penurunan tiga hari beruntun, dan mendorong IHSG meninggalkan level psikologis 6.600.

Dua saham sawit hari ini diperkirakan kembali berpesta usai rilisnya kabar aksi korporasi di salah satu saham milik investor Warren Buffetnya Indonesia Lo Kheng Hong.

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)

Emiten sawit yang dimasuk dalam portofolio investor hebar Tanah Air Lo Kheng Hong kembali mencatatkan kenaikan. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) berhasil menguat pada perdagangan kemarin Senin (17/3/2025) sebesar 0,75% di level Rp1.350 per lembar saham.

Terpantau di sepanjang tahun ini, saham ANJT telah melesat 89%.

Kabar terbaru pagi hari ini, dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada hari ini Selasa (18/3/2025), PT Ciliandra Perkasa bergerak di bidang perkebunan sawit berencana untuk mengambil alih sekitar 91,17% saham yang dimiliki para pengendali saham ANJT yakni PT Austindo Kencana Jaya (AKJ), PT Memimpin Dengan Nurani (MDN), Sjakon George Tahija (SGT), George Santosa Tahija.

Diketahui porsi masing-masing pengendali di saham ANJT, PT Austindo Kencana Jaya (AKJ) menguasai 40,85%, PT Memimpin Dengan Nurani (MDN) sebesar 40,85%, Sjakon George Tahija (SGT) memiliki porsi 4,74%, George Santosa Tahija menguasai 4,74%.

Adapun tujuan pengambil alihan saham tersebut untuk memperluas perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk mendukung operasi hilir yang semakin berkembang.

Kini diperkirakan saham ANJT akan kembali melanjutkan kenaikan untuk mencetak rekor-rekor baru. Sementara untuk posisi support saham ANJT berada di level Rp1.250 per lembar saham.

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

Emiten sawit lainnya yang terafiliasi dengan konglomerat grup Salim, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga terus mencatatkan kenaikan. Di sepanjang tahun 2025, saham LSIP telah mencatatkan kenaikan sebesar 15,38% hingga perdagangan kemarin Senin (17/3/2025) di level Rp1.125 per lembar saham.

Kenaikan saham LSIP tak luput dari peningkatan kinerja keuangan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2024 meningkat 94% (yoy) menjadi Rp1,48 triliun, dari Rp761,99 miliar pada 2023.

Peningkatan laba bersih didorong oleh pertumbuhan pendapatan perseroan pada 2024 yang mencapai 8,89% YoY dari Rp4,18 triliun menjadi Rp4,56 triliun pada 2024.

Kini posisi saham LSIP membentuk double bottom pattern dan berpotensi menuju level resistance di Rp1.200 per lembar saham. Sementara untuk level support di Rp1.060 per lembar saham.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |