Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan, keputusan mengenai wacana kenaikan tarif layanan Transjakarta akan diumumkan pada waktu yang tepat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata Pramono, masih mempertimbangkan secara mendalam opsi penyesuaian tarif transportasi publik tersebut.
"Pada waktu itu sedang dikaji. Dalam pengkajian itu, apakah nanti diputuskan naik atau tidak, saya akan memutuskan pada saat yang tepat, naik atau tidak. Kan, enggak harus naik. Naik atau tidak, saya akan putuskan pada saat yang tepat," ungkap Pramono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/11/2025).
Ia menegaskan bahwa hasil kajian yang dilakukan belum tentu akan berdampak pada perubahan tarif. Karena itu, masyarakat diharapkan menunggu hasil kajian dan pengumuman dari Gubernur terkait hal ini.
Sebelumnya, Pramono menyampaikan bahwa beban subsidi transportasi yang ditanggung Pemprov DKI Jakarta saat ini cukup besar. Pemprov DKI diketahui memberikan subsidi sebesar Rp9.700 per tiket.
Foto: Suasana Halte Bus Transjakarta Velodrome, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (15/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana Halte Bus Transjakarta Velodrome, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (15/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Meski demikian, ia menegaskan bahwa penyesuaian tarif transportasi nantinya tidak akan memberatkan 15 golongan masyarakat yang ssbelumnya telah mendapatkan tarif gratis. Pramono juga memastikan, besaran tarif yang akan diputuskan nantinya sesuai dengan kemampuan masyarakat.
"Kan terlalu berat kalau terus-menerus seperti itu, apalagi DBH-nya dipotong. Maka untuk itu, kami akan melakukan penyesuaian, tetapi tidak memberatkan kepada 15 golongan karena tetap gratis, sehingga mereka tetap kita proteksi," jelasnya.
Di sisi lain, Pramono juga meminta agar jajaran PT Transjakarta melakukan perbaikan dan peningkatan layanan sistem pembayaran transportasi bus Transjakarta.
Hal ini disampaikannya menanggapi adanya keluhan terkait sering rusaknya mesin pembayaran tap-in dan tap-out pada layanan transportasi umum, khususnya Transjakarta (TJ). Kondisi tersebut memungkinkan saldo pengguna Transjakarta terpotong hingga dua kali.
"Untuk Transjakarta, saya sendiri juga mengeluhkan hal yang sama. Tapping-nya seringkali tidak berjalan dengan baik dan untuk itu saya sudah meminta kepada jajaran Transjakarta untuk memperbaiki supaya itu tidak terulang kembali, termasuk MRT, bukan hanya Transjakarta," ucap Pramono.
Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan transportasi agar sistem pembayaran dapat berfungsi optimal, seperti di kota-kota besar lainnya di dunia.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Baru Sepi Bak Kuburan, Pramono Turun Tangan-Mau Sulap Jadi Ini

2 hours ago
1

















































