Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi ekspor batu bara RI ke negara tujuan seperti China dan India pada tahun ini anjlok 20-30 juta ton. Terutama apabila dibandingkan dengan realisasi ekspor batu bara RI pada tahun lalu.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) ESDM Surya Herjuna mengatakan bahwa realisasi ekspor batu bara Indonesia pada tahun 2024 mencapai sekitar 555 juta ton.
"Prediksinya akan turun sekitar 20-30 juta lah dibanding tahun lalu. Tahun lalu kan 500-an juta," kata Surya ditemui usai acara Coalindo Coal Conference, Rabu (5/11/2025).
Menurut dia, penurunan ekspor tersebut terjadi salah satunya disebabkan oleh meningkatnya kapasitas produksi batu bara di negara China yang merupakan pasar utama RI.
"Kalau dilihat sekarang produksi China naik. China juga impornya agak turun. India sih agak stabil. China terutama ya," ungkapnya.
Di sisi lain, Surya mengakui Indonesia memiliki cadangan batu bara sekitar 31 miliar ton, dengan sumber daya mencapai 93 miliar ton. Namun, permasalahan utama terletak pada kualitas kalori.
"Problemnya 73% kalori rendah, yang kalori tinggi cuma 5 persen, yang kalori menengah cuma sekitar 8%," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut menjadikan posisi Indonesia kurang kompetitif di pasar batu bara global, terutama ketika pasar membutuhkan pasokan batu bara kalori tinggi. Ditambah, batu bara dengan kalori tinggi umumnya berasal dari tambang-tambang lama.
"Yang SR sudah mulai di atas 10-15, bahkan biasanya lokasinya lahan-lahan kawasan hutan, lahan yang susah dibuka," ujarnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Batu Bara RI ke China-India Turun Drastis, Pengusaha Buka Suara

3 hours ago
1

















































