Dua Negara Nuklir Ini Siap Bentrok, Sebut Mulai Serangan dalam 24 Jam

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan terus terjadi antara India dan Pakistan. Terbaru, Pakistan mengklaim sedang mempersiapkan diri karena kabar bahwa India akan melakukan serangan ke negara itu dalam 24 jam ke depan.

Mengutip Al Jazeera, Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan Attaullah Tarar mengatakan Islamabad memiliki "informasi intelijen yang kredibel" bahwa India bermaksud untuk melancarkan serangan militer dalam 24 hingga 36 jam ke depan. Menteri tersebut tidak memberikan informasi konkret untuk mendukung klaimnya, dan pemerintah India tidak segera mengomentari tuduhan tersebut secara terbuka.

"Setiap tindakan agresi akan ditanggapi dengan respons yang tegas. India akan bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi serius di kawasan tersebut," kata Tarar dalam unggahannya di X dikutip Selasa (29/4/2025).

Pernyataan ini sendiri menggenapi ancaman dan peringatan yang sebelumnya dilontarkan kabinet Pemerintah Pakistan lainnya. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif menyebut serangan militer oleh negara tetangga India akan segera terjadi. 

"Kami telah memperkuat pasukan kami karena itu adalah sesuatu yang mendesak sekarang. Jadi dalam situasi itu beberapa keputusan strategis harus diambil, jadi keputusan tersebut telah diambil," kata Asif.

Dalam forum yang berbeda, Menteri Perkeretaapian Pakistan Hanif Abbasi juga menyerukan ancaman yang sama kepada Delhi. Dalam pidato hari Minggu lalu, Abbasi mengingatkan India bahwa Pakistan memiliki banyak rudal dan 130 hulu ledak nuklir, yang "tidak untuk dipamerkan."

"Tidak seorang pun tahu di mana kami telah menempatkan senjata nuklir kami di seluruh negeri. Saya katakan lagi, rudal balistik ini, semuanya ditujukan kepada Anda," tutur pejabat itu

Ketegangan antara kedua negara meningkat setelah India mengatakan ada unsur-unsur Pakistan yang terkait dengan serangan pada tanggal 22 April di resor pegunungan Pahalgam yang menewaskan 26 orang turis.

Itu adalah serangan paling mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India dalam lebih dari dua dekade, dan Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji untuk mengejar para penyerang.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama Front Perlawanan (TRF), yang diyakini sebagai cabang dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Islamabad telah membantah terlibat dalam apa yang terjadi dan menyerukan penyelidikan yang netral.

Setelah serangan itu, kedua negara tetangga itu melancarkan serangkaian tindakan diplomatik terhadap satu sama lain, termasuk pencabutan visa dan penutupan wilayah udara Pakistan untuk maskapai penerbangan India.

India juga menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mengatur pembagian air dari Sungai Indus dan anak-anak sungainya bagi kebutuhan air kedua negara.

Tindakan tersebut memicu protes di Pakistan. Islamabad mengatakan sedang mempersiapkan tindakan hukum atas keputusan New Delhi itu.

Baku tembak juga terjadi di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto sepanjang 740 km (460 mil) yang memisahkan wilayah Kashmir yang dikuasai India dan Pakistan, yang memicu seruan internasional untuk meredakan ketegangan.


(tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pakistan & India Siaga Perang - Omset Pedagang Mangga Dua

Next Article Pakistan Terancam 'Malapetaka', India Setop Pasokan Air

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |