Drama Shutdown AS Memuncak Hari Ini, Ekonomi RI Siap Kena Getahnya?

2 hours ago 1
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan kemarin, IHSG melemah sementara rupiah menguat
  • Wall Street beda arah, Dow Jones mencetak rekor tetapi Nasdaq melemah
  • Data ekonomi AS dan dalam negeri akan menggerakkan pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Tanah Air kompak ditutup melemah kemarin Selasa (11/11/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dan rupiah terpuruk.

Pasar keuangan Indonesia diharapkan menguat pada hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen hari ini bisa dibaca di halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup perdagangan di zona merah kemarin. Indeks merosot 0,31% atau 25,97 poin ke level 8.365,27.

Sebanyak 378 saham turun, 290 naik, dan 147 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 27,6 triliun, melibatkan 71,1 miliar saham dalam 2,33 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 15.248 triliun.

Asing mencatat net sell sebesar Rp 649,29 miliar pada perdagangan kemarin.


Mengutip Refinitiv, utilitas dan finansial menjadi sektor yang turun paling dalam, yakni -2% dan -1,15%. Kemudian diikuti oleh konsumer primer (-0,65%), industri (-0,53%), konsumer non-primer (-0,38%), dan bahan baku (-0,18%).

Sebaliknya, teknologi, properti, kesehatan, dan energi berada di zona hijau dengan penguatan masing-masing 1,26%, 0,99%, 0,91%, dan 0,18%.

Beralih ke pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin, Selasa (11/11/2025).

Merujuk data Refinitiv, rupiah terkoreksi 0,21% ke level Rp16.680/US$. Sejak awal sesi perdagangan, rupiah langsung tertekan dengan dibuka melemah 0,27% ke posisi Rp16.690/US$.

Sepanjang perdagangan, rupiah bahkan sempat menembus level psikologis Rp16.700/US$ sebelum akhirnya pelemahan berkurang menjelang penutupan perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY)  terpantau berada di zona hijau dengan menguat 0,08% di posisi 99,665.
Pelemahan rupiah pada perdagangan Selasa (11/11/2025), masih dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama dari penguatan indeks dolar AS.

Indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama dunia, terpantau menguat di tengah meredanya kekhawatiran pasar terkait penutupan pemerintahan (government shutdown) di Amerika Serikat.

Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun menanjak 6,16% pada perdagangan kemarin, dari sebelumnya di 6,14%. Kenaikan ini menandai jatuhnya harga SBN karena adanya aksi jual di kalangan investor. 

Pages

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |