2 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana penerapan beras satu harga kembali mencuat. Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan kebijakan tersebut tidak berlaku untuk seluruh pelaku usaha beras.
Rizal menjelaskan, skema satu harga hanya diterapkan pada beras milik Bulog, bukan kewajiban bagi semua pedagang atau pengusaha beras di pasar.
"Nggak, harganya beras Bulog saja. Berasnya Bulog, harganya satu harga," kata Rizal kepada wartawan di kantornya, Senin (29/12/2025).
Ia membedakan kebijakan ini dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang selama ini berlaku lintas pelaku usaha dengan pengaturan zona. Menurut Rizal, satu harga yang dimaksud pemerintah saat ini khusus untuk Bulog.
"Hanya Bulog, nanti otomatis kan lama-lama ngikutin. Kalau harga Bulog paling rendah pasti masyarakat pilih yang paling rendah. Kan jadi nggak laku beras dia," jelasnya.
Dengan posisi Bulog sebagai price maker, Rizal menilai mekanisme pasar akan berjalan secara alami. Konsumen, kata dia, akan memilih harga yang lebih murah dengan kualitas yang baik, sehingga pelaku usaha lain terdorong menyesuaikan harga.
Foto: Stok beras pemerintah di gudang Bulog. (Dok. Kementan)
Stok beras pemerintah di gudang Bulog. (Dok. Kementan)
"Otomatis kan secara nggak langsung maksa.. bukan maksa lah ya, secara hukum dagang, konsumen pasti kan kalau beli sepatu cari yang murah kan pasti? Nggak akan cari yang mahal kan? Tapi murah tapi berkualitas. Betul kan? Seperti itu," terang dia.
Adapun tujuan utama kebijakan ini, lanjut Rizal, adalah meringankan beban masyarakat di wilayah Indonesia Timur yang selama ini menghadapi harga beras lebih mahal akibat biaya distribusi dan logistik.
"Intinya kita meringankan beban untuk saudara-saudara kita yang di Indonesia Timur, yang jauh-jauh itu," ucap Rizal.
Ia pun menegaskan kembali peran Bulog sebagai penentu harga acuan penjualan (HAP).
"Iya. Karena price maker-nya kita (Bulog). Dan saya udah berapa tahun di sana (Papua) kan, jadi tahu, sedih lihat saudara-saudara kita di Papua itu. Saya kan mantan dari Papua," ujarnya.
"Jadi kita pengen ngerasain saudara-saudara kita biar bisa beli beras dengan harga yang murah dan berkualitas," sambung dia.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
