Bill Gates-Elon Musk Kelahi, Saling Tuduh "Pembunuh" dan "Pembohong"

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara dua orang miliarder terkemuka dunia, Bill Gates dan Elon Musk, kembali mencuat ke permukaan. Perseteruan terbaru ini dipicu oleh pernyataan keras Bill Gates pada Kamis (8/5/2025), di mana ia menuduh Elon Musk "membunuh anak-anak termiskin di dunia" melalui pemotongan besar-besaran terhadap anggaran bantuan luar negeri Amerika Serikat.

Gates, yang kini berusia 69 tahun, mengumumkan akan menyumbangkan US$200 miliar atau lebih dari Rp3.300 melalui yayasan amalnya, Bill & Melinda Gates Foundation, hingga 2045. Keputusan itu diambil sebagai bagian dari percepatan rencananya untuk mendivestasikan hampir seluruh kekayaannya.

Gates juga mengungkapkan bahwa yayasannya akan ditutup pada 31 Desember 2045, jauh lebih awal dari rencana sebelumnya.

Menurut Gates, dana tersebut akan digunakan untuk mencapai berbagai tujuan kemanusiaan, termasuk memberantas penyakit seperti polio dan malaria, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada perempuan dan anak-anak, serta mengurangi kemiskinan global.

"Gambaran tentang orang terkaya di dunia yang membunuh anak-anak termiskin di dunia bukanlah hal yang indah," kata Gates kepada Financial Times.

Adapun Bill & Melinda Gates Foundation akan meningkatkan anggarannya menjadi US$9 miliar pada tahun 2026 dan sekitar US$10 miliar per tahun setelah itu, seiring dengan percepatan pengeluaran. Gates menekankan bahwa meskipun yayasannya memiliki sumber daya yang besar, peran pemerintah tetap krusial dalam mencapai target-target kemanusiaan tersebut.

Konflik dengan Elon Musk

Pernyataan Gates tersebut merujuk pada pemotongan besar-besaran anggaran Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang dikendalikan oleh Elon Musk melalui departemen yang dinamakan Department of Government Efficiency (DOGE).

Musk bahkan secara terbuka menyatakan bahwa ia "memasukkan USAID ke dalam mesin pencacah," sebuah metafora yang menunjukkan pengurangan anggaran secara signifikan.

Berdasarkan data, sekitar 80% program USAID direncanakan akan dihentikan. Pada tahun fiskal 2023, USAID menghabiskan US$44 miliar untuk program-program di seluruh dunia. Gates memperingatkan bahwa pemotongan tersebut dapat membalikkan kemajuan selama puluhan tahun dalam menurunkan angka kematian, khususnya di negara-negara berkembang.

"Angka kematian akan mulai meningkat untuk pertama kalinya... akan ada jutaan kematian lebih banyak karena hilangnya sumber daya," ungkap Gates dalam wawancara dengan Reuters.

"Ada terlalu banyak masalah mendesak yang perlu diselesaikan bagi saya untuk menahan sumber daya yang bisa digunakan untuk membantu orang," tulis Gates dalam sebuah unggahan di situs webnya.

Gates juga mengkritik respons Amerika Serikat terhadap pemotongan anggaran bantuan internasional, meskipun ia memuji upaya di Afrika yang telah merealokasi anggaran untuk menjaga program-program vital tetap berjalan. Namun, ia memperingatkan bahwa tanpa dukungan AS, pemberantasan penyakit seperti polio tidak akan mungkin tercapai.

Respons Musk

Di sisi lain, Elon Musk membalas tudingan Gates dengan tegas. Melalui platform media sosialnya, X, Musk menyebut Gates sebagai "pembohong besar." Juru bicara Musk belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai konflik tersebut.

Gates dan Musk, yang sebelumnya sepakat mengenai peran penting para miliarder dalam mendonasikan kekayaan mereka untuk kemanusiaan, kini tampak berada di posisi berlawanan. Ditanya apakah ia mencoba mengajak Musk untuk mengubah arah kebijakannya, Gates menyatakan bahwa keputusan sekarang berada di tangan Kongres Amerika Serikat.

Pengumuman Gates disampaikan bersamaan dengan peringatan 25 tahun berdirinya Bill & Melinda Gates Foundation, yang didirikan bersama Melinda French Gates pada 2000 dan kemudian diikuti oleh Warren Buffett sebagai penyumbang utama.

Sejak didirikan, yayasan tersebut telah mengeluarkan dana sebesar US$100 miliar, menyelamatkan jutaan nyawa, serta mendukung inisiatif seperti kelompok vaksin Gavi dan Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.

Rencananya, yayasan tersebut akan ditutup setelah sekitar 99% dari kekayaan pribadi Gates habis disumbangkan. Sebelumnya, yayasan itu direncanakan akan tetap berjalan selama beberapa dekade setelah kematian para pendirinya, namun kini dipercepat menjadi 2045.

Gates berharap, pada periode 20 tahun ke depan, pemerintah dunia akan kembali memprioritaskan kelangsungan hidup anak-anak.

Gates juga mengakui bahwa dunia internasional tengah mengalami perubahan nilai, namun ia tetap optimis. "Dunia ini masih memiliki nilai-nilai. Itulah yang diajarkan orang tua saya," ungkapnya kepada Reuters.

Namun, Gates tidak menampik bahwa yayasannya kerap mendapat kritik atas pengaruh besar yang dimilikinya di sektor kesehatan global tanpa akuntabilitas yang memadai, termasuk di dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, Gates juga sempat menjadi objek teori konspirasi, terutama selama pandemi Covid-19.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Elon Musk Mau 'Hengkang' dari Pemerintahan Trump

Next Article Bill Gates Tiba di Istana, Prabowo Sambut Langsung-Perkenalkan Menteri

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |