Jakarta, CNBC Indonesia - Tubuh manusia ternyata bisa memancarkan cahaya sendiri. Meski tak bisa dilihat mata telanjang, cahaya menyerupai "aura" ini benar-benar nyata dan terbukti secara ilmiah.
Aksi seorang anak dalam lomba dayung Pacu Jalur di Riau membuat istilah "aura" terutama dalam frasa "aura farming" menjadi tren di seluruh dunia. Istilah "aura farming" berarti upaya seseorang untuk terus menerus tampil keren. Namun, aura sendiri sebelumnya adalah istilah untuk warna yang terpancar dari tiap manusia.
Ternyata, tubuh manusia manusia memang memancarkan cahaya. Fakta ini berhasil dibuktikan oleh tim peneliti dari Jepang yang dipimpin oleh Masaki Kobayashi dan Daisuke Kikuchi dari Institut Teknologi Tohoku, bersama Hitoshi Okamura, dari Universitas Kyoto.
"Tubuh manusia benar-benar berkilau. Intensitas cahaya yang dipancarkan tubuh seribu kali lebih lemah dari batas sensitivitas mata telanjang manusia," jelas mereka, dikutip dari Gizmodo, Senin (7/7/2025).
Fenomena ini dikenal sebagai ultraweak photon emission, yakni energi yang dilepaskan dalam bentuk cahaya akibat perubahan metabolisme ener
Mereka berhasil mengambil gambar pancaran cahaya alami tubuh manusia menggunakan kamera khusus ultra-sensitif berbasis kamera CCD kriogenik yang telah disempurnakan, tim peneliti berhasil merekam perubahan harian dari pancaran cahaya ini.
Hasil penelitian mengungkap bahwa cahaya tubuh manusia muncul dalam pola tertentu sepanjang hari. Puncak cahaya terjadi pada sore hari, sedangkan malam hari tubuh menjadi paling redup.
Menariknya, jumlah cahaya yang dipancarkan tubuh, meski tetap sangat lemah dan tidak terlihat oleh mata, ternyata berubah-ubah sesuai waktu dalam sehari, mengikuti siklus 24 jam. Cahaya tubuh paling terang terjadi pada sore hari, dan paling redup di malam hari.
Hal yang mengejutkan adalah, cahaya "aura" ini tidak berkaitan langsung dengan panas tubuh. Hasil pencitraan termal memberikan gambaran yang sangat berbeda dibanding kamera ultra-sensitif terhadap cahaya.
Temuan ini menambah pemahaman baru soal fungsi metabolisme dan ritme sirkadian manusia, serta membuka kemungkinan baru dalam dunia sains dan kesehatan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Penasaran Kecepatan Laba-Laba Lari Jika Kakinya Hilang Dua