Akui Tak Rasional, Bahlil Pede RI Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan tidak akan merevisi target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 mendatang.

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan lapangan ke Pertamina Hulu Mahakam dan Eni Indonesia, di Senipah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu 30 April 2025.

Menurut Bahlil, meski tidak rasional, namun sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto, dirinya meyakini target tersebut bisa tercapai dan sudah sesuai dengan master plan produksi migas nasional.

"Kita diperintahkan bapak Presiden target kita harus 900 ribu-1 juta barel maka sebagai prajurit sebagai pembantu jangan menyerah sebelum bertarung," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).

Di sisi lain, ia juga menyinggung isu terkait defisit gas. Bahlil menjelaskan bahwa defisit tersebut pada awalnya disebabkan oleh meningkatnya konsumsi dalam negeri yang tidak disertai dengan perencanaan kebutuhan gas yang optimal.

Namun menurutnya, setelah dilakukan review, seharusnya alokasi produksi gas difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.

"Sampai dengan hari ini tidak ada impor gas, dan kami berusaha maksimal untuk tidak ada impor gas, " kata Bahlil.

Bahlil memproyeksikan lifting gas pada tahun 2026 dan 2027 akan mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, ia berharap pada periode tersebut tidak ada impor gas.

"Terkecuali sudah sangat emergency banget, kita harus yakin bahwa yang dihasilkan dari dalam negeri bisa memenuhi dalam negeri kita," katanya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi minyak per 29 April 2025 tercatat baru mencapai 576.600 barel per hari (bph). Angka ini masih di bawah target produksi minyak terangkut (lifting) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ditetapkan sebesar 605.000 bph.

Meski masih di bawah target APBN tahun ini, Bahlil mengaku optimistis bisa mencapai target tersebut.

"Lifting minyak kita sekarang kan hanya 580 ribu barel per day dan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita 605 ribu barel per day di tahun 2025. Dan Insya Allah akan bisa mencapai bahkan melebihi target dari apa yang dicanangkan dalam APBN," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Proyek EV Battery Dipastikan Tetap Jalan Meski LG Mundur

Next Article Produksi Minyak RI Kini Berkebalikan dari 1997, Ini Data Terbarunya

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |