Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang hanya mengenal segelintir pemimpin besar Muslim, seperti Nabi Muhammad SAW ataupun Ali Bin Abi Thalib. Namun, ada ratusan pemimpin Muslim yang telah merevolusi dunia. Beberapa dari mereka adalah penakluk, ahli perang, pahlawan, hingga revolusioner yang menentang penjajah.
Berikut adalah daftar 15 pemimpin Muslim paling terkenal yang harus Anda ketahui:
1. Nabi Muhammad (S.A.W)
Sebagai nabi terakhir dalam Islam, Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemimpin revolusioner yang mengubah dunia.
Selain menjadi utusan Allah SWT, beliau juga seorang panglima militer yang tangguh, menaklukkan banyak wilayah, dan memenangkan banyak pertempuran.
Namun, seperti banyak pemimpin besar dalam sejarah, beliau bukanlah seorang yang kejam atau tiran.
Sebaliknya, Nabi Muhammad memberikan contoh kepemimpinan yang positif bagi seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW dikenal karena sifatnya yang penuh kasih, adil, dan penyayang.
Dalam penaklukan Mekkah, beliau menunjukkan sikap yang luar biasa dengan memaafkan musuh-musuhnya dan memperlakukan semua orang dengan cara yang sangat manusiawi. Beliau adalah pemimpin sejati dalam segala aspek kehidupan.
2. Umar bin Khattab (R.A)
Nabi Muhammad SAW selalu memuji Umar bin Khattab. Umar adalah salah satu pemimpin Muslim terbesar yang pernah ada. Sebelum wafatnya, ia telah menaklukkan sebagian besar dunia. Selain sebagai khalifah yang luar biasa, Umar juga seorang ahli pedang yang hebat.
Ia memimpin kaum Muslim dalam banyak pertempuran dan memiliki kehormatan untuk memimpin pasukan besar.
Namun, Umar tidak hanya dikenal karena penaklukannya, tetapi juga karena keadilannya yang tak tergoyahkan. Ia merumuskan banyak hukum baru di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang toleran, baik hati, dan inklusif. Selain itu, Umar juga dikenal karena memperkenalkan sistem penjara baru, sistem pengadilan yang lebih maju, serta sistem keuangan yang lebih baik. Dalam segala hal, ia adalah pemimpin yang benar-benar transformasional.
3. Ali bin Abi Thalib (R.A)
Dikenal sebagai salah satu pria paling berani dan bijaksana dalam sejarah Islam, Ali memberikan contoh yang tepat bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ia adalah seorang diplomat ulung yang berusaha menyelesaikan konflik di dalam komunitas Muslim.
Selain itu, sebagai sepupu nabi, ia termasuk orang pertama yang menerima dan membela agama Islam.Ali juga seorang ahli pedang yang luar biasa, dengan keterampilan yang tak tertandingi oleh lawan-lawannya.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Hazrat Ali menjadi khalifah dan memimpin umat Islam. Kebijaksanaannya serta pemahamannya yang mendalam tentang hukum Islam menjadikannya salah satu pemimpin Muslim terbaik dalam sejarah.
4. Tariq bin Ziyad (670-720)
Ketika membicarakan pemimpin Muslim terbesar dalam sejarah, sulit untuk tidak menyebut Tariq bin Ziyad. Ia adalah penakluk Spanyol. Ia mendarat di Gibraltar dan memimpin 10.000 pasukan menuju kemenangan.
Meskipun melawan pasukan yang sepuluh kali lebih besar, Tariq bin Ziyad berhasil meraih kemenangan. Pertempuran Guadalete yang dipimpinnya dianggap sebagai salah satu kemenangan terbesar dalam sejarah Islam.
Salah satu hal yang membedakannya dari pemimpin lain adalah kemampuannya untuk mendengarkan saran dari jenderal-jenderalnya dan mengikuti nasihat mereka. Setelah menaklukkan Spanyol, Tariq bin Ziyad bergabung dengan jenderal lain dan menaklukkan dua pertiga Semenanjung Iberia.
5. Harun al-Rashid (763-809)
Harun al-Rashid adalah khalifah kelima dari Dinasti Abbasiyah dan seorang pemimpin besar. Di bawah kepemimpinannya, ibu kota Baghdad menjadi kota terbesar di dunia, kecuali di Tiongkok. Istana dan pemerintahannya dipenuhi oleh orang-orang yang kuat dan jujur yang mematuhi perintahnya tanpa ragu-begitu besar pengaruh pemimpin ini.
Di bawah pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya, mulai dari Maroko hingga India.
Ia juga memimpin kampanye sukses melawan Bizantium pada tahun 797. Harun al-Rashid dikenal sebagai pemimpin yang membawa kemajuan besar dalam bidang sains, agama, dan budaya ke wilayah yang dikuasainya.
6. Mahmud dari Ghazni (971 - 1030)
Sebagai pemimpin terbesar dari Kekaisaran Ghaznavid, Mahmud dari Ghazni menyandang gelar Sultan, yang kurang lebih berarti "figur otoritas." Ia lahir di Afghanistan dan bergabung dengan ayahnya, Sabuktigin, pendiri Kekaisaran Ghaznavid. Ia bertempur bersama ayahnya saat merebut Khorasan pada tahun 994.
Setelah ayahnya wafat, Mahmud dari Ghazni melanjutkan warisannya dan membangun karier militer yang sangat sukses.
Ia menciptakan kerajaan luas yang mencakup wilayah Iran, Afghanistan, India, dan Pakistan modern. Mahmud dari Ghazni paling dikenal karena pasukan pemanahnya yang memiliki kemampuan menembak musuh dari jarak jauh dengan sangat akurat.
7. Salahuddin al-Ayyubi (1137/38 - 1193)
Salahuddin al-Ayyubi sering disebut dalam berbagai cerita, buku, dan bahkan diadaptasi dalam serial televisi sejarah. Ia adalah seorang Sultan Mesir yang terkenal karena perang salib legendaris melawan Raja Inggris, Richard the Lionheart dan Raja Baldwin IV.
Ada kisah unik antara Salahuddin al-Ayyubi dengan Raja Baldwin IV, meskipun mereka rival dalam medang perang, tetapi mereka juga bersahabat dengan sikap yang saling menghormati.
Mereka bahkan bertukar surat dalam mengusung keseimbangan kekuasaan di Tanah Suci.
Raja Baldwin IV memiliki keahlian dan kecerdasan dalam menyusun strategi perang sedangkan Salahuddin mengagumi kepemimpinan dan keberanian Baldwin.
Pada tahun 1169, ia menjadi pemimpin pasukan militer Muslim di Mesir. Sepanjang karier militernya, ia berhasil menaklukkan Damaskus, Aleppo, dan Mosul, serta mendirikan Dinasti Ayyubiyah yang berpengaruh.
Di bawah kepemimpinannya, umat Islam berhasil merebut kembali Kerajaan Yerusalem. Selain itu, Salahuddin juga berhasil mengalahkan pasukan Perang Salib dan menguasai banyak wilayah milik pasukan salib.
8. Timur (1336 - 1405)
Timur, nama yang identik dengan keberanian dan kegagahan, lahir pada tahun 1336. Ia mendirikan Dinasti Timurid yang terkenal dan menaklukkan banyak wilayah di India dan Rusia, hingga kekuasaannya mencapai Mediterania.
Meskipun merupakan penakluk besar, Timur tidak disukai oleh rakyat yang ia taklukkan. Ia dikenal sebagai penguasa yang sangat kejam terhadap siapa pun yang menentang perintahnya.
Selain itu, Timur juga memiliki hubungan erat dengan bangsa Mongol dan berpartisipasi dalam banyak kampanye militer Chagatai, putra Genghis Khan. Ia bercita-cita menghidupkan kembali Kekaisaran Mongol dan mengembalikan kejayaannya. Timur juga melakukan invasi ke Anatolia, Suriah, dan Aleppo selama masa hidupnya.
9. Babur (1483 - 1530)
Babur adalah pendiri Kekaisaran Mughal dan menjadi salah satu pemimpin Muslim paling sukses. Pada tahun 1519, ia memulai penaklukan terhadap penguasa India. Setelah merebut Afghanistan, Babur melanjutkan invasi ke India dan mengalahkan Ibrahim Lodi di Delhi, meskipun pasukan Ibrahim jauh lebih besar dibandingkan pasukan Babur.
Setelah menjadi penguasa India, Babur mendapatkan dukungan luas dari rakyatnya. Ia memperkenalkan berbagai hukum dan kebijakan baru yang menguntungkan umat Muslim di wilayahnya.
Setelah wafatnya Babur, kepemimpinannya diteruskan oleh putranya, Humayun. Berkat Babur, umat Muslim berhasil menguasai wilayah seluas 3,2 juta kilometer persegi di abad ke-17, menjadikan Kekaisaran Mughal sebagai salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah.
10. Tipu Sultan
Tipu Sultan dikenang karena reputasi dan keberaniannya yang luar biasa. Pada paruh kedua abad ke-18, Tipu menjadi penguasa India. Ia begitu terkenal sehingga bahkan Napoleon Bonaparte berusaha meminta bantuannya dalam pertempuran melawan Inggris.
Tipu melihat ini sebagai kesempatan karena ia sangat membenci British East India Company yang merupakan penjajah India.
Bersama ayahnya, Tipu Sultan bertempur dalam empat perang besar. Dalam Perang Anglo-Mysore, ia menjadi salah satu pemimpin pertama yang menggunakan senjata roket untuk melawan musuh. Sebelum wafatnya, ia berupaya mengumpulkan banyak negara Muslim untuk menentang Inggris, tetapi upayanya dalam menyatukan bangsa-bangsa tersebut tidak berhasil.
11. Osman I
Osman I memimpin sebuah suku nomaden dan mendirikan Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman Empire) yang agung. Ia melatih para pejuang Muslim dan membentuk mereka menjadi sebuah tentara yang tangguh. Dengan pasukan ini, ia berhasil mengalahkan bangsa Mongol dan membangun salah satu kekaisaran paling kuat dalam sejarah dunia.
Kekaisaran Utsmaniyah bertahan selama beberapa abad dan hanya runtuh setelah mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.
Osman I adalah pemimpin militer yang cerdas dan strategis. Ia menggunakan pengaruhnya untuk mengumpulkan dan menyatukan suku-suku lain. Selain itu, ia mendirikan kekaisarannya pada saat yang tepat, yaitu ketika pengaruh Kekaisaran Bizantium mulai melemah.
12. Sultan Salahuddin Ayubi
Sultan Salahuddin Ayubi adalah seorang pemimpin luar biasa dengan kualitas kepemimpinan yang tak tertandingi. Ia merupakan seorang pemimpin militer dan ahli strategi yang berani menghadapi pasukan Perang Salib.
Salahuddin memiliki tekad kuat untuk merebut kembali Yerusalem bagi umat Islam. Ia berhasil mengalahkan pasukan Perang Salib dalam Pertempuran Hattin, yang menjadi kemenangan besar bagi kaum Muslim.
Meskipun dikenal sebagai pahlawan Islam yang terbesar, Salahuddin tidak menyukai pertumpahan darah dan selalu berusaha menghindari kekerasan yang tidak perlu.
13. Mehmed II
Mehmed II adalah salah satu pemimpin Muslim terbesar dalam sejarah. Ia bertanggung jawab atas penaklukan Konstantinopel dan mengakhiri Kekaisaran Bizantium.
Di mana banyak sultan sebelumnya gagal, Mehmed II berhasil menaklukkan kota besar ini pada tahun 1453. Setelah menguasai Konstantinopel, ia mengembangkan kota ini menjadi salah satu ibu kota paling kuat di dunia.
Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Kesultanan Utsmaniyah juga meraih kemenangan besar dan menguasai Anatolia pada tahun 1473.
14. Muhammad Bin Qasim
Penduduk di anak benua India telah lama mendengar kisah tentang Muhammad Bin Qasim, pemimpin Muslim yang gagah berani.
Pada usia hanya 15 tahun, Muhammad Bin Qasim telah menunjukkan bakat kepemimpinan yang luar biasa. Ia memiliki semua atribut seorang pemimpin besar yang sedang berkembang.
Selain itu, ia adalah seorang pemikir strategis dan pejuang yang sangat mahir dalam pertempuran. Setelah menjadi pemimpin Muslim, ia membuktikan kemampuannya di dalam dan luar negeri. Ia juga seorang administrator yang hebat dan membentuk banyak undang-undang dan kebijakan baru di negeri baru tersebut. Berkat kepribadiannya yang mengagumkan, ia juga dihormati oleh rakyatnya.
15. Nader Shah
Nader Shah, penguasa dan Sultan Persia, memerintah wilayah tersebut antara tahun 1736 dan 1747.
Ia bukan hanya seorang administrator yang hebat, tetapi juga salah satu komandan militer yang paling cemerlang dan bijaksana. Berkat kebijaksanaannya, banyak orang menyebutnya sebagai Napoleon Iran.
Selama masa pemerintahannya yang panjang, ia memperluas batas wilayah negaranya dan mencakup sebagian besar wilayah Timur Tengah.
Ia juga memimpin banyak kampanye militer yang efektif yang membuatnya terkenal dan kaya. Selain itu, ia memperkenalkan banyak kebijakan yang menguntungkan di kerajaannya, yang membuatnya menjadi pemimpin yang populer.
Bagaimana Para Pemimpin Muslim dalam Sejarah Mampu Mengubah Dunia?
Pemimpin yang baik sering kali memiliki karakteristik kepemimpinan yang luar biasa seperti kejujuran, integritas, dan keberanian. Namun, setiap pemimpin juga memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari yang lain. Berikut adalah hal-hal yang dimiliki oleh para pemimpin Muslim di atas:
1. Memiliki Visi yang Besar
Ambil contoh dari pemimpin Muslim besar mana pun dalam sejarah, dan Anda akan melihat bahwa mereka semua memiliki visi yang dinamis dan besar sejak awal. Mehmed II, misalnya, ingin menaklukkan Konstantinopel dan mengalahkan tentara salib.
Begitu pula, Umar R.A. ingin menaklukkan sebanyak mungkin wilayah di sekitar Makkah dan sekitarnya. Tanpa visi yang tepat, para pemimpin ini tidak akan tahu dari mana harus memulai.
2. Keterampilan yang Sesuai dengan Visi
Catatan sejarah menunjukkan bahwa semua pemimpin Muslim yang mampu meninggalkan jejak dalam sejarah memiliki keterampilan kepemimpinan yang luar biasa.
Mereka memiliki kebugaran fisik dan mental yang memungkinkan mereka menghadapi tantangan berat. Hal ini sangat penting karena ketika seorang pemimpin kurang memiliki keterampilan, seperti dalam kasus kaisar Mughal akhir, maka kekaisaran mereka segera runtuh.
Sebaliknya, pemimpin seperti Muhammad bin Qasim adalah pendekar pedang yang luar biasa dan ahli strategi militer, yang memungkinkan mereka mencapai potensi penuh mereka.
3. Kemampuan Beradaptasi dengan Perubahan
Tidak peduli seberapa keras seseorang berusaha atau seberapa baik mereka merencanakan, beberapa hal tidak selalu berjalan sesuai harapan.
Dalam dunia modern, ini bisa berupa keadaan eksternal seperti lockdown, krisis keuangan, atau keadaan darurat keluarga. Pemimpin yang hebat tahu bagaimana menghadapi perubahan.
Ambil contoh Nabi Muhammad dan Perjanjian Hudaibiyah. Meskipun Nabi ingin melakukan ibadah haji pada tahun itu, beliau memutuskan untuk menunda rencana tersebut demi menghindari kemungkinan konflik dengan kaum Quraisy di Makkah.
4. Mengetahui Kapan Harus Menyerah
Ketahanan, ditambah dengan kekuatan dan sikap optimis, adalah hal yang baik. Namun, banyak pemimpin menunjukkan ketahanan dalam mengejar impian yang tidak realistis. Salah satu kualitas terbaik dari pemimpin besar adalah mereka tahu kapan harus berhenti.
Pemimpin yang menjadi serakah dan terlalu jauh dalam mengejar kejayaan sering kali berakhir dengan kehilangan banyak hal, bahkan dalam beberapa kasus, nyawa mereka sendiri. Sebagai pemimpin Muslim modern, Anda harus bermimpi secara realistis dan menetapkan tujuan yang kecil serta dapat dicapai.
5. Menerima Kekalahan dengan Lapang Dada
Tidak ada yang suka kalah, terutama seorang pemimpin yang harus bertanggung jawab atas pasukan besar atau seluruh negara. Namun, ketika taruhannya tinggi dan persaingan kuat, selalu ada kemungkinan untuk mengalami kekalahan.
Ambil contoh para penakluk dan pemimpin besar seperti Tariq Bin Ziyad dan Timur. Mereka tidak selalu tak terkalahkan dalam pertempuran. Meskipun mereka lebih sering menang daripada kalah, mereka tidak mengeluh atau meratapi kekalahan mereka. Sebaliknya, mereka menerima kekalahan dengan lapang dada.
6. Belajar dari Kesalahan
Pemimpin yang hebat selalu belajar dari kesalahan mereka. Salah satu sifat umum dari semua pemimpin Muslim dalam sejarah adalah bahwa mereka sangat peka dan memiliki wawasan yang tajam. Setelah mengalami kekalahan atau kemunduran, mereka biasa berkonsultasi dengan penasihat terpercaya dan gubernur mereka serta meminta nasihat dalam urusan penting. Gaya kepemimpinan yang inklusif ini membantu mereka untuk tetap unggul dan tidak mengulangi kesalahan yang pernah mereka buat.
7. Standar Moral dan Etika yang Tinggi
Kepemimpinan di dunia saat ini mungkin telah melupakan moralitas dan etika. Namun, para pemimpin masa lalu, terutama para pemimpin Muslim besar seperti khalifah yang saleh, memiliki standar moral dan etika yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan semua orang yang mereka tunjuk.
Sebagai contoh, Hazrat Ali R.A. dikenal selalu meminta pertanggungjawaban gubernur-gubernurnya atas setiap penyimpangan keuangan. Hal ini membantu memastikan keadilan dalam kerajaan Muslim. Selain itu, tindakan ini juga menginspirasi orang lain untuk bertindak lebih benar dan adil.
Para pemimpin Muslim menaklukkan peperangan dengan strategi cerdas, inovasi militer, kepemimpinan inspiratif, diplomasi, dan etika perang yang tinggi. Mereka tidak hanya bertarung dengan pedang, tetapi juga dengan kecerdasan dan kebijaksanaan.
(mae/mae)